Mohon tunggu...
Labib Mustofa
Labib Mustofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Be what you want to be, not what others want to see

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gebrakan Luar Biasa! Tim Asistensi Mengajar UIN Malang bersama Puskesmas Badas Beraksi Bagi-bagi 100 Kotak Susu untuk Cegah Stunting di MAN 3 Kediri

14 Mei 2024   08:03 Diperbarui: 14 Mei 2024   09:49 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Sabtu, 09 Maret 2024, terjadi gebrakan luar biasa di Ma'had Ar Ridlwan MAN 3 Kediri! cahaya pagi menyambut kelompok Asistensi Mengajar MAN 3 Kediri (Abhinaya Baswara), dalam sebuah inisiasi yang bernama Ma'had Bernutrisi. Langkah ini dimaksudkan untuk membawa kesadaran yang lebih dalam kepada santriwan dan santriwati Ma'had Ar Ridlwan tentang urgensi pencegahan stunting sejak dini, sebuah langkah penting untuk memutus mata rantai stunting yang telah lama menghantui.

Acara dimulai dengan semangat membara, diawali dengan arahan dari murobbi Ma'had Ar Ridlwan MAN 3 Kediri, yang memberikan semangat tentang arti penting istiqomah dalam mengejar ilmu dan mempersiapkan diri dalam menyambunt bulan Ramadan yang penuh berkah

Setelah itu, semangat dan keceriaan meliputi lapangan saat 107 santri bergabung dalam olahraga pagi yang penuh semangat, dipandu oleh Kak Alvin dan Kak Adi. Pemanasan yang dinamis diikuti oleh senam bersama, menciptakan energi yang menggelora, siap untuk menyerap pengetahuan lebih lanjut dalam sesi sosialisasi.

Atika Ziyana, seorang anggota tim Promkes dari Puskesmas Badas, memandu para santri dalam sesi sosialisasi dengan penuh semangat. Dia memberikan gambaran tentang pentingnya kesadaran diri dalam memenuhi nutrisi dan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencegah stunting. Para santri tidak hanya mendengarkan dengan antusias, tetapi juga aktif bertanya, menunjukkan keinginan mereka untuk memahami dan berkontribusi.

Dalam sesi terakhir, setiap santri diajak untuk berkolaborasi dalam membuat "Pohon Stunting", sebuah simbolisasi yang mengukur kedalaman pemahaman mereka tentang cara-cara mencegah stunting. Mereka menyadari bahwa pencegahan stunting bukanlah tugas yang bisa dilakukan sendirian, melainkan membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, keluarga, dan sekolah. Melalui sosialisasi ini, diharapkan para santri akan menjadi agen perubahan yang tangguh.

Sebagai sentuhan akhir yang sangat berarti, teman-teman Abhinaya Bhaswara membagikan 107 kotak susu sebagai kontribusi nyata dalam pencegahan stunting. Hal ini dipilih sebagai langkah konkret karena susu mengandung zat besi, zinc, dan vitamin D yang sangat penting untuk pemenuhan nutrisi. Dalam setiap tetes susu, terdapat harapan untuk masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun