Mohon tunggu...
laaily rhomadona
laaily rhomadona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Laily Rhomadona || NPM 22010400043 || Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UMJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Citra Positif pada Produk Avoskin Melalui Campaign terhadap Lingkungan Alam dan Bumi

16 Mei 2023   23:02 Diperbarui: 16 Mei 2023   23:07 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Public relation sangat berperan penting bagi perusahaan/organisasi. Public relation bertugas untuk menciptakan atau mempertahankan citra positif pada perusahaan/organisasi dihadapan public. Citra merupakan aset penting dari suatu organisasi dan harus terus menerus dibangun dan dipelihara. Citra yang baik merupakan kepentingan yang tidak hanya menarik konsumen untuk memilih produk atau jasa, tetapi juga untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. citra positif yang sudah di bangun perlu di pertahankan dan dimaintain, karena erat kaitannya dengan reputasi perusahaan/organisasi. Citra senantiasa berhubungan dengan public dan khalayak luas. Kesan dan pemahaman mereka terhadap organisasi/perusahaan akan membentuk citra. 

Menurut Kazt (Soemirat dan Ardiyanto 2005:78), citra adalah bagaimana pihak lain memandang suatu perusahaan, orang, panitia atau sebuah acara. Citra juga menunjukkan keberadaan suatu organisasi di mata masyarakat, hal tersebut menunjukkan persepsi masyarakat terhadap suatu organisasi yang telah terbentuk dalam kurun waktu yang lama. Citra menunjukkan pandangan kepada masyarakat terhadap perusahaan/organisasi dengan aksistensi. Pada dasarnya semua perusahaan/organisasi citranya bernilai positif atau baik dimata masyakarat karena ini akan dapat meningkatkan profitabilitas, pertumbuhan dan eksistensinya organisasi/perusahaan itu sendiri.

Selain itu, fungsi public relations juga bertujuan guna memperoleh kepercayaan (trust), saling pengertian (mutual understanding) dan citra yang baik (good image) dari masyarakat (public opinion). Sasaran public relations adalah menciptakan opini publik yang favorable dan menguntungkan semua pihak. Tugas itu tentu tidaklah semudah seperti membalik telapak tangan.

Proses akumulasi dari kepercayaan yang diberikan oleh individual atau masyarakat akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas yang biasanya dinamakan citra (image). Citra lembaga tidak bisa direkayasa. Citra positifakan terbentuk jika performa lembaga benar-benar seperti apa yangdiberitakan oleh lembaga tersebut. Citra akan terbentuk dengan sendirinya dari upaya yang kita tempuh sehingga komunikasi dan keterbukaan lembaga merupakan salah satu kunci penting untuk mendapat citra yang positif.

Contoh yang saya ambil mengenai citra public relation bertema tentang campaign atau kampanye. Dibawah ini merupakan contoh dari cara seorang public relation memperoleh citra positif pada brand Avoskin :

Hutan merupakan wilayah yang luas dan ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan sehingga memiliki daya serap karbon dioksida yang tinggi. Hutan juga merupakan pemasok oksigen paling besar di permukaan bumi. Di era sekarang masyakrat sangat menyepelekan manfaat hutan untuk kehidupan, gedung-gedung di Jakarta semakin hari berlomba lomba meninggikan bangunannya dan dampaknya sangat merugikan masyarakat, salah satu dampak yang paling terlihat yaitu pemanasan global. Hutan yang gundul akan kehilangan kemampuan penyerapan karbon dioksida tersebut, membiarkan jumlah karbon dioksida terus meningkat, sama artinya dengan membiarkan gas rumah kaca semakin banyak. Gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global yang membawa masalah serius bagi bumi.

Salah satu brand skincare yaitu Avoskin mengadakan gerakan #HidupHutanDenganAvoskin, banyak dari kalian mungkin sudah tidak asing mendengar kata Avoskin. Avoskin merupakan salah satu produk kecantikan lokal Indonesia di bawah naungan PT AVO Innovation & Technology. Konsep yang terdapat pada Avoskin menyusung konsep green & clean beauty yaitu menghadirkan produk-produk kecantikan dengan mengedepankan pendekatan sustainability. Berinovasi dengan bahan-bahan berbasis ilmu alam khasnya, Avoskin juga menggunakan bahan-bahan yang ramah akan lingkungan. Beberapa bahan alami yang digunakan Avoskin antara lain Aloe Vera Extract, Tea Tree, Kiwi, Tangerine, Damask Rose, dan Raspberry. Avoskin membeli bahan baku ini dari petani lokal di Jawa dan Bali, sehingga dikenal juga sebagai penggerak perekonomian dalam negeri. Sedangkan ingredients lain yang tidak tersedia di Indonesia, diperoleh dari berbagai negara dengan tetap mengedepankan unsur ramah lingkungan pada pemilihannya.

Kini dari generasi milenial serta generasi Z bahwa woke culture atau kultur 'kesadaran' telah menjadi tren yang lumrah, salah satunya dalam usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan dan alam Bumi, Maka dari itu Avoskin mulai melakukan gerakan #HidupHutanDenganAvoskin dan Avoskin juga mengurangi penggunakan plastik dan kemasan kertas.

Gerakan #HidupHutanDenganAvoskin bertujuan untuk menyadarkan masyarakat lebih peduli terhadapa adanya dampak pada populasi buruk di kehidupan, dengan cara mendaur ulang sampah produk kecantikan di Indonesia dan melakukan beberapa persen penjualan dialihkan pada alam dengan menanamkan pohon pada hutan yang gundul agar tetap menjaga kelestarian alam.

Untuk para masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kampanye ini dapat mengumpulkan sampah produk skincare/kecantikan lainnya lalu membawa semua yang sudah terkumpul yaitu sampah produk kecantikan ke store avoskin dan sampah tersebut di masukan kedalam tempat yang sudah di sediakan yang terdapat pada setiap store avoskin di indonesia, lalu setiap pembelian produk avoskin beberapa persen dari hasil penjualan ditanamkan pohon-pohon di sekitar wilayah yang terdampak penggundulan hutan. Penanaman pohon pada Kampanye ini diharapkan bisa menciptakan dampak positif untuk mempercantik bumi dari pencemaran lingkungan, sekaligus mengajak masyarakat untuk hidup hijau dengan menanam pohon pada hutan yang gundul.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun