Mohon tunggu...
La Dayoni Juhuli
La Dayoni Juhuli Mohon Tunggu... Jurnalis - @ladayonijuhuli

La Dayoni Juhuli, Lahir di Hendea, Kec. Sampolawaa, Kab. Buton Selatan, Prop. Sulawesi Tenggara. Alumni SMA Negeri 2 Lasalimu Selatan. Kontak FB : La Dayoni Juhuli, IG : @ladayoni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menakar Potensi Desa Hendea Sebagai Kampung Wisata Alam di Buton Selatan

27 April 2020   00:54 Diperbarui: 27 Juni 2020   09:33 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan di puncak Langira (Arjun galeri)

  • Andai saja Larato, Lamando, Labuluranda dan Waula memiliki akses dan fasilitas pariwisata yang baik, seyogyanya akan menjadi objek wisata alternatif bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Buton Selatan.

Lahir tahun 2014 Kabupaten Buton Selatan di bangun oleh tujuh kecamatan, yaitu Batauga, Sampolawa, Lapandewa, Batuatas, Siompu, Siompu Barat dan Kecamatan Kadatua.

Empat kecamatan berjejer di kepulauan. Yaitu Pulau Kadatua, Pulau Siompu dan Pulau Batuatas. Sedang tiga kecamatan lainnya berada di daratan Pulau Buton yakni Batauga, Sampolawa dan Lapandewa.

Sadar berdiri sebagai daerah maritim, sejak awal, Pemda Buton Selatan sudah berambisi menggenjot objek wisata baharinya sebagai sektor pariwisata unggulan dalam menarik wisatawan. Domestik maupun mancanegara.

31 Juli 2018, Pemerintah Daerah Buton Selatan  mengadakan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Institut Tekhnologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, membangun skema kerja sama pengembangan pariwisata maritim.

Beberapa tempat seperti Pulau Ular, Pantai Jodoh, Tebing Kulah dan Pantai Kadatua, terpilih sebagai  objek prioritas pembangunan. Tempat tersebut memiliki pasir putih, biota laut, Padang lamun dan terumbu karang.

Untuk mewujudkan mimpi wisata bahari paling unggul di Kepulauan Buton. Pemda kini terus membenahi fasilitas serta menggiatkan promosi. Diantaranya adalah kegiatan nasional, festival budaya bahari pada November 2019 lalu.

Sementara untuk pengembangan objek wisata selain bahari, sebagai objek wisata pendukung di Busel. Barangakali Pemerintah Daerah boleh melirik Hendea, di Kecamatan Sampolawa.

Desa Hendea adalah desa yang berbatasan langsung dengan Buton dan Baubau, kurang lebih 54 km dari ibu kota kabupten, Batauga. Atau kurang lebih 17 km dari ibu kota kecamatan, Sampolawa.

Sebelah utara berbatasan dengan desa Kaongke-ongkea (Buton). Sebelah timur berbatasan dengan pasar Wajo (Buton). Sebelah barat berbatasan dengan Sorawolio (Baubau)

Data PKD menyebut, Desa Hendea memiliki Lahan pemukiman seluas  120 hektar. Lahan perkebunan/pertanian seluas 330 hektar. Dan kawasan hutang lindung seluas 400  hektar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun