Mohon tunggu...
Stephen Aji Wardana
Stephen Aji Wardana Mohon Tunggu... Dosen - Dosen prodi Pendidikan Bahasa Mandarin di Universitas Universal

Seorang yang berminat dalam bidang bahasa, budaya, sejarah, dan kesenian. Sekarang sedang menekuni profesi sebagai dosen di salah satu universitas di Batam

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kata Bahasa Mandarin "Shi" (Tidak Selalu) Sama dengan "To Be" dalam Bahasa Inggris

31 Juli 2024   21:45 Diperbarui: 31 Juli 2024   22:20 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis/Author : Stephen Aji W, B.Ed., MTCSOL

Catatan khusus bagi pembaca: dalam penulisan artikel di Kompasiana belum didukung oleh pengetikan aksara Mandarin. Sehingga penulis menggunakan pengetikan "shi" untuk merujuk pada karakter pertama dalam judul artikel ini. Untuk sampel-sampel kalimat mandarin, akan menggunakan model gambar dan disertai penjelasan dibawahnya.


Pendahuluan:

"To be" dalam proses pembelajaran bahasa Inggris adalah salah satu materi dasar yang wajib dikuasai. Namun dalam proses pembelajarannya, tidak jarang para pelajar menemui kesulitan baik dalam pemahaman maupun pada penggunaan. Dalam perkembangan era modern ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kekuatan pengaruh perkembangan ekonomi Tiongkok mempengaruhi angin perkembangan tren pendidikan di dunia, terutama di Indonesia. Di Indonesia, mata pelajaran maupun mata kuliah bahasa Mandarin sudah mulai tersebar di seluruh penjuru nusantara. Seperti halnya dalam pembelajaran bahasa Inggris, terdapat suatu fenomena yang penulis amati dalam tingkat SD, SMP dan Perguruan Tinggi di Batam, yakni khusus pada pembelajaran bahasa Inggris dan Mandarin tingkat dasar. Para pelajar menemui kesulitan pada saat mempelajari "to be" dalam bahasa Inggris dan kata "shi" pada bahasa Mandarin. Mereka selalu bertanya apakah arti kata "shi" dan "to be". Ketika para pengajar memilih untuk menggunakan metode terjemah untuk menjelaskan arti, maka masalah muncul. Para pelajar tingkat dasar ini memiliki kecenderungan untuk bergantung pada terjemahan dari kata "shi" dan "to be" tersebut. Kasus umum yang terjadi adalah para pelajar menganggap "shi" dan "to be" mempunyai arti yang sama, yaitu "adalah". Padahal, sesuai dengan penggunaannya, tidak selalu memiliki arti "adalah". Mari kita lihat pembahasannya dibawah ini.


  • Pembahasan arti kata "shi"

Menurut laman website baike baidu, kata "shi" memiliki beberapa makna, yakni: menyatakan lurus, tidak bengkok; bermakna afirmasi atau benar; serta menyatakan suatu jawaban menyetujui, menyanggupi, menuruti. Sebagai contoh:

Sumber: karya penulis
Sumber: karya penulis

Kalimat diatas berarti " aku adalah dokter, dia adalah pasien" dalam hal ini kata "shi" dapat diartikan menjadi "adalah". Namun ada juga penggunaan kata "shi" yang tidak bisa diartikan menjadi "adalah". seperti:

Sumber: karya penulis
Sumber: karya penulis

Kalimat ini berarti " logikanya orang dewasa mampu membedakan benar atau salah" . Kata "shi" disini diartikan menjadi "benar" yang adalah lawan kata salah. Mengenai penggunaan kata "shi" yang diartikan menjadi "lurus" mengacu pada penggunaan di bahasa Mandarin klasik. 

  • Pembahasan arti "to be"

Menurut laman website English Academy, " to be" ada beberapa macam, yaitu: is, am, are, was, were, be, been. Semua macam "to be" ini tidak selalu dapat diartikan menjadi "adalah". Sebagai contoh: I am a doctor  diartikan sebagai Saya adalah seorang dokter; tetapi ketika kita berbicara contoh we are already here maka tidak bisa diartikan menjadi kami adalah sudah disini. Dalam kalimat we are already here, kata "are" tidak bisa diartikan menjadi kata apapun dalam bahasa Indonesia. Begitu juga dengan bentuk lampau dari "to be" seperti contoh berikut: he was known as the royal constable in this area yang berarti dia dikenal sebagai polisi kerajaan. 


Kesimpulan

Tidak semua kata "to be" dalam bahasa Inggris dapat selalu diartikan menjadi "adalah". Begitu juga dengan kata "shi" dalam bahasa Mandarin. Hanya kalimat yang menyatakan  status subyek sajalah yang dapat menggunakan arti kata "adalah".  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun