Penulis artikel: Stephen Aji Wardana, B.Ed., MTCSOL, dan Muk Fa, S.Pd.B., B.Ed., MTCSOL
*PERHATIAN: Karena website Kompasiana belum dapat mendukung pengetikan aksara Mandarin, maka penulis menggunakan ejaan Pinyin pada penulisan di judul dan didalam teks utama. Sedangkan untuk memperjelas aksara Mandarin yang dimaksud adalah dengan memperhatikan gambar sisipan diatas.
Dalam bahasa Mandarin, penggunaan kata "de" amat penting. Bahkan pada titik kata ini adalah kata yang wajib, harus, kudu dipelajari semenjak pertama-tama belajar bahasa Mandarin. Untuk dapat menguasai dan menghindari kesalahan penggunaan, berikut ini adalah cara dasar penggunaan kata "de" yang sesuai dengan kaidah atau standar internasional bahasa Mandarin:
1. Menyatakan kepemilikan. (Subyek+de(+Obyek))
2. Berfungsi menambahkan detail lebih lanjut. ( Kata Sifat+de+Obyek)
Apabila diartikan kedalam bahasa Indonesia, kata "de" ini dapat diartikan sebagai kata "yang".
3. Pada lagu Mandarin, ejaan "de" seringkali diubah menjadi "di"(baca "ti"). Â Hal ini dipengaruhi oleh hal estetika dan pengaruh bahasa daerah hokkien dan cantonese. Sehingga lagu-lagu Mandarin lama, sering ditemui teks/lirik lagu yang menggunakan ejaan "di"(ti) untuk ejaan aksara "de".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H