Mohon tunggu...
Stephen Aji Wardana
Stephen Aji Wardana Mohon Tunggu... Dosen - Dosen prodi Pendidikan Bahasa Mandarin di Universitas Universal

Seorang yang berminat dalam bidang bahasa, budaya, sejarah, dan kesenian. Sekarang sedang menekuni profesi sebagai dosen di salah satu universitas di Batam

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Persamaan Peribahasa dengan Kata "Bunga" Pada Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin

25 Januari 2022   16:40 Diperbarui: 25 Januari 2022   16:41 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang namanya unsur dalam bahasa tentu ada kesamaan dan perbedaan. Entah itu dalam segi budaya, sejarah, latar belakang terbentuknya, sosial, politik dan lain sebagainya. Sebagai artikel pertama saya, saya ingin menyampaikan suatu artikel yang bernuansa alam, yakni tentang "bunga".  Dari penelitian kami (mahasiswa dan saya sebagai dosen pembimbing) yang dilakukan dengan metode perbandingan kontrastif, kami mendapatkan beberapa hal yang cukup menarik pada peribahasa yang menggunakan kata "bunga" atau dalam bahasa Mandarin disebut ""(baca: hu) .

  1. Persamaan

           a. Sama-sama memiliki makna yang berhubungan dengan keluarga

Tentu saja makna tersebut dapat berarti baik maupun kurang baik. Contoh peribahasa-peribahasa bahasa Indonesia yang memuat makna "keluarga" ialah: jauh bau bunga, dekat bau tahi; seperti bunga kembang setaman; dan peribahasa Mandarin ( hu ho yu yun.  Meskipun kelihatannya kurang menyenangkan, peribahasa "Jauh bau bunga, dekat bau tahi" memberikan makna saudara yang sering bertengkar jikalau sedang berkumpul, tapi apabila terpisah jarak, mereka bisa saja saling rindu untuk berkumpul. Peribahasa "seperti bunga kembang setaman" mungkin perlu dibaca dengan sedikit perhatian, karena kata "kembang" disini adalah kata kerja, yang dapat dibaca menjadi "sebuah taman bunga yang semua bunganya bermekaran bersama" peribahasa ini memiliki 2 arti. arti pertama adalah yang paling sering ditemui, yakni tentang seorang pengantin perempuan yang dikelilingi oleh pagar ayu (wanita-wanita pendamping mempelai perempuan) . Arti berikutnya, yang selaras dengan sub judul artikel ini adalah "suatu keluarga yang berpangkat, kaya dan sangat beruntung. Pada peribahasa Mandarin , peribahasa ini menggunakan 2 obyek yang berbeda, yakni bungadanbulan. Peribahasa ini menggambarkan bunga yang baik dan bulan yang penuh/utuh sebagai perlambangan keluarga yang diidam-idamkan.

         b. Sama-sama  mengandung makna tentang karakter dan penampilan manusia

Dalam peribahasa bahasa Indonesia, setidaknya terdapat 5 peribahasa yang mengandung makna yang berhubungan dengan sifat atau karakter manusia maupun tentang penampilan manusia: Di mana bunga yang kembang, di situ kumbang datang; Bunga layu kebun'lah tinggal, di mana kumbang 'kan hinggap lagi; Anggur yang baik tidak memerlukan karangan bunga; Laksana bunga dedap, sungguh merah berbau tidak; Seperti kera mendapat bunga.  Untuk peribahasa bahasa Mandarin, kita mendapatkan setidaknya 3 buah: (hu hu gng z), (hu zh zho zhn), dan (hu rng yu mo). Dalam beberapa peribahasa ini, kita mendapatkan adanya karakter baik dan karakter buruk yang digambarkan melalui peribahasa. Peribahasa yang memiliki makna karakter/sifat yang buruk ialah: Laksana bunga dedap, sungguh merah berbau tidak; seperti kera mendapat bunga, dan (hu hu gngz). Mengenai bunga dedap, peribahasa dengan bunga ini menggambarkan seseorang yang hanya memiliki penampilan luar yang baik saja, tetapi tidak punya kualitas yang seharusnya dimiliki. Mengenai peribahasa tentang kera yang mendapat bunga, menggambarkan seseorang yang tidak tau apa-apa dengan hal yang ada ditangannya. adalah peribahasa yang disematkan untuk pria yang memiliki sifat atau kebiasaan sebagai playboy. Tentu saja hal ini tidak disukai para wanita. Sedangkan peribahasa yang mengandung makna tentang karakter manusia yang baik ialah: anggur yang baik tidak memerlukan karangan bunga; (hu zh zho zhn); dan (hu rng yu mo). Peribahasa anggur yang baik tidak memerlukan karangan bunga memberi pesan bahwa suatu hal yang memang berkualitas atau bermutu tidak perlu disematkan "pemanis" atau iklan yang berlebihan. sedangkan dua peribahasa Mandarin diatas memberikan makna seseorang (terutama wanita) yang memiliki penampilan yang anggun, cantik dan mempesona bagaikan bunga dan rembulan.

        c. Sama-sama menyimbolkan wanita yang cantik

Salah satu hal yang pasti ada dalam peribahasa dengan kata bunga atau "" dalam bahasa Mandarin adalah tentang wanita yang cantik.  Peribahasa-peribahasa yang menyiratkan gambaran wanita yang berparas cantik tersebut ialah: Di mana bunga yang kembang, disitu kumbang datang; dan (hu rng yu mo) . Mengenai bunga yang kembang (menyimbolkan wanita yang matang), kita mendapatkan bahwa otomatis akan ada kumbang (yang menyimbolkan pria) akan datang mendekati bunga tersebut. Sedangkan menggambarkan seorang wanita yang memiliki penampilan atau paras yang cantik bagaikan bunga dan rembulan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun