Mohon tunggu...
L Sianturi
L Sianturi Mohon Tunggu... Jurnalis - L.Sianturi

L.Sianturi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tobasa Penyumbang Bahan Baku Jamu

3 Maret 2019   14:28 Diperbarui: 3 Maret 2019   15:24 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Schima Wallichii atau Simartolu

Balige, Kompasiana,com 3/3 - Schima wallichii adalah sejenis pohon penghasil kayu pertukangan berkwalitas sedang. Pohon ini termasuk ke dalam keluarga Teh (Theaceae), pohon ini menyebar luas dari Nepal melalui  Asia Tenggara hingga ke Papua Nugini disana pohon ini disebut Medang Gatal, di Tapanuli pohon ini siberi nama Pohon Simartolu, karena pohon ini memiliki lapisan semacam miang di bawah pepaganya.

Pohon ini sangat banyak di temukan di hutan Sumatera khusunya Tapanuli dan buah Pohon inilah yang disebut Schima Wallichii atau Simartolu. Buah pohon ini ternyata memiliki kandungan berbagai macam unsur kimia yang mampu melancarkan peredaran darah manusia, dan sangat berguna untuk kesehatan.

Buah pohon ini dapat dijadikan sebagai tambahan penghasilan (income) masyarakat,  Toba Samosir juga dapat dikatakan sebagai lumbung bahan baku jamu yang dikelola dengan pekerjaan rumahan. Pengusaha Bahan Baku Jamu yang ada di Toba Samosir dapat mengirim ke Medan dan Pulau Jawa sekitar 3 sampai 4 ton per bulan untuk dijadikan bahan utama berbagai macam jamu. Schima Wallichii atau Simartolu inilah yang diracik menjadi serbuk bahan baku jamu berbagai macam merek di Indonesia dan Jamu hasil racikan buah tersebut (Schima Wallichii atau Simartolu) juga harganya tergolong murah dan terjangkau. (Lams)

                                                                                                

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun