Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Piala Dunia Membuat Banyak Perempuan Merana?

18 Juni 2010   03:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Gemuruh Piala Dunia menyita perhatian sebagian besar kaum adam di dunia ini, terbukti hasil penyelidikan sejumlah ahli jiwa dari masa kemasa yang berpendapat "lelaki lebih mudah mengalihkan perasaannya mengikuti pikirannya"Hal ini tentu kebalikan dari perempuan, dimana kaum hawa ini lebih mudah mengalihkan pikirannya mengikuti perasaan.!

gambar ilustrasi ini diambil dari image google.

Beberapa klien dan beberapa Organisasi perempuan merubah jadwal jam pertemuan, berbareng dengan jadwal tayang Piala Dunia sepak bola, alasan perubahan jadwal, mereka memilih pergi meninggalkan rumah ketika pasangannya asyik menonton bola.

Banyak status di Face Book yang melukiskan, betapa kesepian para istri yang sendirian di pembaringan pada periode Piala Dunia berlangsung. ini contoh kalimat disalah satu profil teman "ooh, malam ini gawang Jerman Gol, sementara gawang saya kehilangan pemainnya"

Teman-teman yang ditanya, apa kalian tidak menemani para suami yang asyik menonton bola ini, mereka rata-rata menjawab :"suamiku tidak perlu teman untuk nonton bola"Begitu asyiknya pikiran lelaki terfokus pada apa yang dilihat dan dipikirkan, sampai mampu mengalihkan perasaannya dari keberadaan sang istri disampingnya.!

Bukan saja dalam kontek pertandingan akbar ini, tapi dalam keseharian, kita jangan heran, jika kaum lelaki terlihat tidak perhatian pada hal-hal yang menuntut perasaan, sementara kaum perempuan selalu bertindak menuruti perasaannya. Dari kelainan ekspresi jiwa antar lelaki dan perempuan inilah, Tuhan menciptakan kita untuk saling melengkapi.!

Acara 'Lady Night'

Banyak tempat hiburan dan pusat perbelanjaan diseluruh dunia mencanangkan "lady day" atau "lady night", asal muasal acara yang tercipta untuk memberikan perempuan sedikit hiburan, disaat suami-suami mereka asyik menjalankan hobinya dan mentelantarkan keberdaan mereka.

Acara 'Lady Day" ini memanjakan perempuan, seperti yang diberikan oleh Holand Casino, setiap acara 'Lady night', semua pengunjung perempuan, boleh mendaftarkan diri menjadi member gratis dengan fasilitas yang sudah disediakan, di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta setiap acara 'Lady Day' banyak toko, salon dan restoran yang memberi diskon ekstra.

Dibeberapa negara Eropa kebanyakan acara 'Lady Night' diselenggarakan setiap hari Rabu, dimana dulu pertandingan sepak bola diselenggarakan setiap Rabu pada setiap minggunya, sejalan dengan waktu, ketika hal itu berlangsung, banyak rumah tangga yang berantakan, karena istri menuntut perhatian, sementara suami merasa diganggu keasyikannya menonton bola.

Penulis tidak / belum mendapat keterangan (alasan) apa yang mendasari pemikiran, para perancang acara dibeberapa pusat perbelanjaan di Jakarta yang menyelenggarakan 'Lady Day' pada hari Rabu juga. apakah hal ini hanya kebetulan saja dengan yang sudah umum terjadi didunia.?

Kendalikan Perasaan

Perempuan harus mengontrol perasaannya. Jangan biarkan kebahagiaan diri hilang hanya karena ego.! merasa disepelekan, merasa tidak berharga lagi, dan bersaing dengan hobi suami. Tidak perlu kita merasa merana hanya karena suami senang memandang layar televisi sementara kita diabaikan.

Buatlah terobosan untuk menjadi perempuan kekasih suami, semua berawal dari kasih.! Sayangi diri sendiri dengan lebih berpikir apa yang membuat dirinya bahagia bersama suami dan keluarga. Baliklah pemikiran dari diri kita sebagai orang harus dibahagiakan, menjadi orang yang senang membahagiakan.! Jangan biarkan kita, dicap sebagai perempuan manja yang cenderung memiliki karakter penuntut.

Ketika kita memberi sedikit waktu untuk melebur ego, hal ini akan berubah menjadi peristiwa besar.! Saya ingat suatu malam, seorang istri (klien) menelepon pada subuh hari waktu tayangan final Piala Dunia tahun lalu, dengan suara tergagap dalam luapan kebahagiaannya untuk mengabarkan, Saat ini suaminya begitu mesra memeluknya ketika kesebelasannya menciptakan gol, dan suaminya mengecupnya ketika dia menyodorkan makanan ringan sambil menonton bersama, padahal hal ini sudah lama tidak dirasakannya, sang suami termasuk orang yang 'gila' kerja.

Tentu saja, dalam hidup ini banyak tipe dan banyak karakter lelaki (suami) begitu juga dengan perempuan (istri). Segala yang berlebihan tentu tidak baik, begitu juga sikap manja.!Banyak perempuan melakukan manipulasi emosinya untuk mengelar kemanjaannya, Berbahagialah jika memliki pasangan yang dapat mengimbangi kemajaan yang memanipulasi emosi ini, tetapi akan menjadi rumit jika memiliki pesangan yang emosinya mudah meledak.!

Salah menempatkan diri bisa berakibat fatal.! Maksud hati hanya ingin mengertak yang terjadi benar menangis sedih karena ditinggalkan. Lelaki akan menghindari dua hal yang membuatnya alergi dan ego kelelakiannya terusik, yaitu memberikan peluang dominasi pasangan dengan egonya dan mengalahkan dirinya, dan menerima perlakuan manipulasi emosi perempuan yang biasanya digelar dalam isak tangis.

Ayooo kita menonton pertandingan akbar dunia ini dengan bermesraan bersama pasangan, ciptakan surga dunia dalam hubungan anda, maka dunia akan merespon dengan indahnya.!

salam bahagia untuk semua,

Lianny Hendranata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun