"Taj Mahal" sebagaimana disebut sebagai 'Monumen Cinta' akan mempunyai makna berbeda, juga terlihat berbeda untuk setiap orang, tergantung pada posisi mana mereka berpijak dan dalam situasi hati bagaimana mereka pada saat melihatnya.!
Bagi orang sedang patah hati ditinggal kekasih, maka "Taj Mahal" akan menjadi hal yang menyedihkan tentang suatu ikatan cinta, bagi orang yang sedang menjalin kemesraan cinta, maka "Taj Mahal" menjadi bangunan angun berisi cita-cita tentang Cinta dan keagungannya.
Bulan lalu saya mendapat hadiah untuk ikut tour melihat 'Taj Mahal', hal ini terpaksa saya tolak, karena saya pasti akan menangis sesegukan bahkan mungkin histeris ketika melihat keindahan 'monumen cinta' yang dibangun seorang suami untuk istri tercintanya.
Kenapa saya akan berbuat seperti itu, karena saat ini saya berada dalam posisi kehilangan cinta saya.! suami saya sudah meninggal dan saya sendirian memandang keagungan 'monumen cinta' ini. Berbeda jika tahun lalu misalnya, ketika suami saya masih hidup dankami mendapat tiket gratis ini, saya bayangkan, kami akan berpelukan sambil mengucapkan terima kasih pada Tuhan, atas perjalanan cinta kami sebagai suami istri yang dikekalkan sampai hari ini (hampir 30 tahun kami berpsangan sebagai suami istri), pada saat kami memandang indahnya 'Monumen cinta' tersebut.!
Demikianlah pandangan berbeda tentang bagaimana saat kita berada dan dalam situasi bagaimana, sehingga 'monumen cinta' itu terlihat menurut kata hati kita. Begitu pula dengan seks.! makna seks bisa berbeda, bagaimana orang memandang dan menjalani situasinya. Seks dan Cinta merupakan pasangan yang bisa hidup dengan mesra dan harmonis, bisa juga menjadi pasangan yang bercerai dengan penuh bara dendam.!
Coba kita tanyakan pada istri yang ditinggal suaminya untuk menikahi perempuan lain, apakah pengalaman ngeseks bersama suaminya tidak menjadi satu 'moment' yang sangat menyakitkan untuk dikenang.?Cinta, tidak cukup untuk menghapus 'dendam' melihat sang suami membangun monumen cinta sekaligus monumen seks bersama perempuan lain.!
Sangat sulit menemukan pasangan yang mampu mengabadikan 'monumen cinta' nya, setelah dia menghancurkannya dengan membuat 'monumen seks' dengan orang ketiga dalam kehidupannya berpasangan.
Satu pasangan yang saat ini kita lihat mampu tetap membangun 'monumen cinta' setelah pasangannya kedapatan pernah membangun 'monumen seks' dengan lelaki lain, yaitu pasangan Cut Tari dan suaminya. Sungguh suatu pasangan langka untuk orang yang berada diluar lingkaran dengan apa yang mereka alami. Suami Cut Tari dengan 'indah' memainkan perannya sebagai pasangan yang lebih menghargai 'monumen cinta' yang dibangunnya bersama sang istri, dibanding meledak marahdan menghancurkannya.
Monumen cinta, sangat berbeda makna dengan monumen seks.! membangun percintaan dalam kehidupan dua orang yang berbeda karakter, dan latar belakang pendidikan juga budaya keluarga, sangat membutuhkan suatu kesadaran untuk bisa mewujudkannya.
Pernikahan adalah satu stempel untuk menyatunya dua anak manusia, tapi bukan selalu merupakan pembangunan 'monumen cinta', banyak orang menikah hanya sekedar menuruti 'nasib' yang mengalir untuk dirinya, kadang banyak yang hanya 'terpeleset' dalam kubangan cinta semu, maka mereka terikat dalam suatu pernikahan.!
Bisa dipastikan, pernikahan yang bukan merupakan pembangunan dari 'monumen cinta' akan mudah digoyang gosip, akan mudah diruntuhkan ego.! dan akan mudah terjebak dalam pembangunan 'monumen seks' dengan orang ketiga, sebuah buku dgn judul "pernikahan adalah perjalanan cinta yang teruji, karangan pendeta David WF Wong, mengatakan: Jodho ditentukan dilangit, tapi diperbaiki dibumi. Boleh dipercaya atau disangkal, banyak pernikahan terjaid bukan karena jodoh, tapi keterpaksaan. bagaimana kita merespon arti /makna pernikahan itu sendiri, maka itulah point hubungan kita.
Salam bahagia untuk semua,
Lianny Hendranata
Catatan dari Wikipedia Indonesia
Tāj Mahal adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan Kaisar MughalShāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 23 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. Shah Jahan memerintahkan Ustad Ahmad membuat bangunan ini. Ustaz Ahmad mengumpulkan 20.000 orang pekerja yang terdiri dari tukang batu, tukang emas, dan pengukir yang termasyhur dari seluruh dunia. sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Taj_Mahal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H