Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meraih Orgasme Bersama demi Rumah Tangga Harmonis

28 Juni 2011   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:06 2545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_116607" align="alignleft" width="300" caption="doc. Thinkstock by google"][/caption] BANYAK PEREMPUAN TIDAK PERNAH ORGASME Banyak perempuan dalam beberapa kasus tidak pernah mengalami, merasakan, bahkan tidak tahu apa yang dimaksud orgasme. Padahal Orgasme saat melakukan hubungan intim sangat penting, terutama untuk kedua pihak, bukan hanya satu pihak yang terpuaskan. Perempuan tidak mengerti /merasakan apa itu orgames, faktor penyebabnya, antara lain posisi saat melakukan, pengetahuan yang minim, hambatan psikis atau fisik dan trauma jiwa sehubungan dengan seksual. Selama ini, berhasil atau tidak tercapainya kepuasan seksual lebih banyak ditentukan dari pihak pria (suami). Karena ada anggapan, pria lebih terbuka dalam hal seksualitas. Padahal, kepandaian kedua pasangan menjadi kunci utama dalam mendapatkan kepuasan tersebut.Selain itu, kurangnya pemanasan yang berupa rangsangan dari pihak laki-laki, serta pemahaman yang kurang terkait daerah erotis perempuan, juga bisa berpengaruh pada pencapaian kepuasan saat berhubungan. "Permainan yang menarik adalah jika keduanya menikmati permainan tersebut dengan rasa bahagia. Untuk itu, diperlukan kerja sama antara pasangan agar sama-sama belajar untuk meraih orgasme bersama," imbuhnya. Seseorang yang mengalami masalah dengan kemampuan seksnya bukan semata-mata masalah pada organ atau kelamin, tetapi lebih karena terganggunya keharmonisan energi. Oleh karena itu,  dianjurkan, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti adanya perselingkuhan dan perceraian, penting untuk kedua pasangan yang sudah mulai dingin melakukan lagi bulan madu kedua. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan energi seksual. "Sebab, energi kejiwaan seperti marah, merasa disepelekan, ketidakpuasan itu sangat berkaitan dengan energi seksual"

Kenikmatan seksual akan diperoleh apabila pasangan merasakan kepuasan bersama. Ini adalah tanggung jawab bersama, bukan sepihak. Ketulusan saat berhubungan intim sangat menentukan energi seks yang akan mengalir.

Orgasme berasal dari bahasa Yunani, yaitu: orgasmos, yang artinya menambah kematangan, gelombang besar, menjadi penuh gairah, pada bahasa sangsekerta yaitu : Urja, yang artinya makanan dan kekuatan jiwa. Cara lain untuk lebih merasakan orgasme, perempuan harus belajar banyak mengenai prilaku pasangannya sebelum mereka berhubungan intim, dan binalah kemesraan seawal dan selama mungkin, ibarat masak air, biarkan memasak dengan api kecil tapi berkesinambungan.

Jika perempuan tidak pernah mengenal makna/ merasakan Orgasme, maka dia berhubungan seks dengan pasangannya, ibarat menyeduhkan secangkir kopi saja untuk dinikmati sang suami, tetapi dia sendiri tidak menikmatinya, hal inilah penyebab seorang perempuan malas berhubungan intim, sebab untuk dia tidak ada ‘istimewa’ nya aktivitas jiwa ini.

semoga bermanfaat,

salam bahagia selalu dari,

Lianny

artikel ini juga tayang di: Health.kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun