Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menikah Adalah Sebuah Pilihan Hidup!

29 Juni 2010   04:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:13 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seorang pria yang menghadiri pemberkatan nikah teman sekantornya bertanya kepada saya, “Bagaimana bisa, seseorang berjanji pada Tuhan bahwa ia akan mencintai dan tetap setia hanya pada satu orang saja selama sisa hidupnya.?

Tuh, ibu lihat, seperti pertanyaan Pendeta kepada mempelai “Bersediakah kamu menerima, mencintai wanita/ pria ini sebagai pasanganmu dalam suka dan duka selama hidupmu ?”

gambar ilustrasi ini diambil dari image google

MENIKAH, accccccccch..........Tidak semua orang berani melangkah ke jenjang pernikahan untuk sebuah hubungan percintaan.! Banyak yang memilih tetap dalam bentuk masa pacaran yang berkepanjangan dan akhirnya bubar tanpa sampai ke pernikahan. Sebaliknya,tidak sedikit orang yang menikah tanpa masa pacaran yang lama bahkan sama sekali tidak berpacaran tetapi bisa membangun rumah tangga yang bertahan lama dan harmonis.

Kartu ucapan selamat untuk penikahan hampir selalu berbunyi “Selamat Menempuh Hidup Baru.” Memasuki dunia berumah tangga berarti menempuh hidup baru, di mana kata aku menjadi kami, satu orang menjadi dua yang dipersatukan. Menikah berarti melebur diri bersatu untuk sama-sama melayani, sama-sama saling melengkapi, saling membahagiakan dan menerima pasangan dengan kekurangan dan kelebihannya.

Menikah dengan seseorang berarti pula menikah dengan seluruh keluarganya: orangtuanya, saudara-saudaranya, kebiasaan-kebiasaannya baik yang buruk atau yang bagus (biasanya yang bagus susah menempel),bahkan berbagi pula dalam sakit-penyakitnya.

Banyak alasan seseorang mau mengikatkan diri dalam pernikahan, di antaranya:

1) Harta. Tidak jarang seorang wanita anak orang kaya yang tidak cantik, menikahi pegawai rendahan ayahnya yang ganteng. Mereka membina rumah tangga berdasarkan sama-sama untung.

2) ‘Kecelakaan’.Telanjur hamil walaupun orangtua/ keluargatidak menyetujui karenapasangannya itu bukan orang baik-baik, seperti: penjudi, pemabuk, brandalan, dll. Tetapi karena adajanin yang butuh status maka pernikahan pun harus terjadi.

3) Dijodohkan.Di zaman modern ini ada juga pernikahan yang terjadi karena bantuan orang lain atau dijodohkan. Ibarat burung merpati yang tidak saling mengenal tetapi kalau ditempatkan dalam satu sangkar akhirnya akan kawin juga. Daripada jadi perawan atau perjaka tua apa salahnya dijodohkan.

4) Cinta sejati. Jangan kira tak ada cinta sejati yang tulus di zaman edan ini. Masih banyak pernikahan yang dikukuhkan dan terjadi karena rajutan cinta sejati. Di sanalah dua orang manusia berjanji akan menjalani sisa hidupnya bersama-sama, untuk bersatu menjalankan ‘lokakarya kehidupan di dunia’ dalam suka maupun duka. Maka tak heran kalau sampai saat ini banyak pasangan yang merayakan ulang tahun pernikahan Intan yaitu pernikahan yang mencapai usia 60 tahun. Bayangkan, 60 tahun hidup bersama satu orang, mereguk kemanisan dan acapkali jugameregukkepahitanhidup.

Mungkin muncul pertanyaan bagaimana bisa seseorang menjalani sisa hidupnya hanya dengan mencintai satu wanita atau satu pria saja. Ternyata melalui pernikahanlah kita punya banyak kesempatan untuk belajar menerima dan memberi, baik itu cinta, perhatian, atautuntutan. Melalui pernikahan banyak kebutuhan akan terpenuhi, hidup menjadi lebih bermakna, lebih berwarna, lebih bergairah dan satu sama lain dapat memberi dukungan di saat yang diperlukan. Tetapi melalui pernikahan jugakita tidak boleh lupa bahwa kita tidak lagi sendiri,harus menyediakan tempat di hati dan di setiap celah peristiwa untuk pasangan kita.

Pernikahan menjadikan kita tidak lagi mengambil keputusan sendiri, tapi harus memberi kesempatan kepada pasangan kita untukmemilih dan memutuskan sesuatu. Dalam pernikahan kita tidak bisa berbuat sekehendak hati melainkan harus berunding tentang segala hal dan harus bersedia melakukan penyesuaian agar kita bisa menempuh hidup baru yang berbahagia.

Hidup berpasangan dalam pernikahan akan mengakibatkan perubahan positif atau negatif dalam kehidupan masing-masing. Karena itulah kita harus mencari cara untuk menyeimbangkan kedua pertentangan itu menuju bahtera rumah tangga yang sehat harmonis.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk orang yang ragu-ragu untuk menikah, atau yang sama sekali tidak berniat menikah, atau yang sudah menikah tapi bermasalah dengan pernikahannya.!Yang jelas menikah atau tidak, itu PILIHAN hidup, jangan memaksakan diri untuk menjalani pernikahan 'sakit' demi orang lain bahagia.!

salam bahagia untuk semua,

L.H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun