Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Hidup Harus Hidup dengan Orang 'Sulit'

6 Juni 2010   03:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:43 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Keindahan suatu hubungan antar manusia, adalah ketika kita tahu bahwa ada seseorang yang membuat kita, merasa hidup ini tidak sendirian, dimana kita bisa membagi cerita suka dan duka, mengerjakan hal yang disenangi, juga kita bisa meminta pendapat dan memberi pendapat yang dibutuhkan, serta bersedia memberi dan menerima kritikan tentang prilaku yang kita perbuat. Di antara sekian banyak orang yang berada dalam lingkup kehidupan kita, bisa dipilah-pilah dengan banyak "nama". Contohnya : teman hidupbersama (kost), teman berumah tangga (pasangan nikah), teman di lingkup keluarga, lingkup sekolah, lingkup kerja, lingkup tempat tinggal, dan lingkup tempat ibadah, serta lingkup perkumpulan (organisasi). Hidup dengan banyak karakter yang berlatar belakang pendidikan, suku, agama yang berbeda, tentu saja membutuhkan kiat-kiat untuk tetap bisa hidup dalam kerukunan, Tetapi kita harus sadar, bahwa dari sekian karakter 'baik', banyak pula karaktek yang 'buruk', dan dalam buku yang ditulis oleh Shaun Blankeney & Wallace Hanley yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Andi. Buku tersebut diberi judul "Si Penghisap Energi" dimana buku tersebut membahas bagaimana caranya, mengenali berbagai jenis orang 'sulit' dan bagaimana cara menghadapinya.!Dari judulnya, kita bisa meraba apa yang dimaksud dengan 'Penghisap Energi'.! yaitu orang-orang yang membuat kita kadang sampai sesak nafas kehabisan energi, ketika menerima imbas dari kelakuan yang dibuatnya. Salah satu contoh seperti yang dilukiskan pada sampul buku tersebut, foto yang mengambarkan, seseorang yang sedang asyik ngobrol ditelepon dengan wajah gembira, tanpa memerdulikan antrian orang lain yang berdesakan menunggu giliran dapat gagang telepon umum tersebut. Ada 21 tipe orang 'sulit; yang dibahas dalam buku tersebut, saya akan menyempitkannya untuk membahas yang paling sering kita temui dalam keseharian, yaitu : tipe pemarah, tipe pembuat sebal (dongkol), dan tipe pembohong. Saya rasa cukup tiga tipe ini saja, sudah mampu membuat kita menjadi frustasi, depresi dan sulit bernafas. Tidak mudah memang menghadapi tipe orang 'sulit' ini, seperti contoh gambar ilustrasi disampul buku tersebut, jika kita proyeksikan dalam kehidupan nyata, dimana kita berani menegur orang yang tidak perduli pada keadaan orang lain, ada dua kemungkinan yang bisa kita hadapi, bertengkar karena orang tersebut merasa 'tidak' salah dan mempertahankan kebenaran versi dirinya, atau kita akan menahan geram karena dia tidak perduli dengan segala teguran kita. Dalam ilmu jiwa, skor nilai untuk orang yang bertingkah mencuek'an dengan orang yang terlalu atraktifadalah sama.! begitu juga dengan orang yang selalu 'membanggakan' dirinya dengan orang yang selalu berlebihan 'merendahkan' dirinya.

foto ilustrasi ini diambil dari image google

Tipe pemarah, Sungguh suatu hal yang sangat menyengsarakan, jika kita bergaul dengan seorang pemarah.! Ada saja pemicu yang akan memunculkan amarahnya, dan sangat mudah memuntahkan cacimakinya pada orang lain. Alkitab memberi nasihat pada Amsal 22:34 "Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, Jangan bergaul dengan seorang pemarah"  makanya L.H memebri nasihat pada diri sendiri :"kalau mau banyak teman baik, jangan jadi orang pemarah" Ludah yang sudah keluar, tidak akan bisa diambil kembali, begitu juga dengan kata-kata yang menyakitkan.! meminta maaf memang mudah diucapkan, tetapi apakah dengan hanya mengatakan maaf,kita sudah menghapus luka dihati orang yang kita tikam dengan keji. Tipe pembuat sebal, Menurut saya tipe pembuat sebal (dongkol) ini bisa berefek menjadi tipe pembuat depresi, bayangkan bagaimana dari hal-hal kecil, orang ini menghisap energi kita, istilah anak sekarang bilang 'cape deh' mulai dari keras kepala yang tidak mau bertoleransi dengan situasi umum, sampai kepada penerapan kemauannya yang harus dinomor satukan diatas kepentingan umum. Tipe pembuat sebal ini banyak kita jumpai, seperti di arena umum, seperti halte bis, sebagai contoh, sementara orang lain antri, dia bisa saja menyerobot dengan enaknya, dan tidak terganggu dengan teguran orang lain.Pembuat sebal ini sering mengekspresikan kelakuannya dengan mendemontrasikan, ke'cuek'annya.! dia bersikap masa bodo dengan wajah tanpa dosa dan rasa salah, seolah kita berhadapan dengan sebuah tembok (benda mati), tinggal keputusan ada pada kita, mau menabrakan diri pada tembok tersebut dengan harapan, temboknya runtuh, atau kita siap menerima rasa sakit karena kita menabrakan diri pada benda keras tersebut. Tipe pembohong, jika anda berelasi dengan tipe ini, siap-siap untuk selalu mendapat kejutan.! tipe orang sulit ini sangat sulit dideteksi kebenaran kata-katanya, mereka merasa jika ketahuan bahwa semua yang dikatakan sebagai suatu kebohongan, itu adalah hal biasa.! Jika seseorang terlalu sering berbohong, tetapi tidak merasa ada efek negatif terhadap kesehatan psikisnya, seperti merasa bersalah atau menyadari telah berbohong, itu sudah masuk sebagai penderita, 'sakt jiwa', berbagai terapipun akan sulit menghilangkan kebiasaan berbohongnya. Sebagai contoh kebohongan disini bukan hanya tentang suatu yang berfakta.! sebagai contoh, minggu lalu saya membuat janji pertemuan dengan seorang klien, yang dia katakan, ini penting.! Dengan sangat tebal saya tuliskan catatan, jadwal pertemuan ini dengan harapan saya tidak akan lupa. Ketika pada saat yang dia jadwalkan, saya menunggu sampai 1 jam lebih, padahal pagi hari sebelum saya berangkat, sudah membuat konfirmasi ulang, dan dia mewanti-wanti agar saya datang, sebab waktunya dia sangat penting, ketika saya tidak sabar lagi untuk menunggu, dan coba untuk menghubunginya, dia katakan : "maaf, saya lupa ternyata ada janji dengan seorang penentu bisnisnya, dan ini lebih penting" Saya bergegas akan meninggalkan tempat tersebut dan ketika ujung mata saya menangkap, klien tersebut ada diantara tamu yang sedang makan dengan suasana bercanda.!Klien ini berbohong, bahwa dia ada pertemuan bisnis yang lebih penting dari pertemuan dengan saya.! hanya karena dia merasa senang, bertemu dan makan siang bersama teman-temannya, yang justru dia temukan di tempat perjanjian dia dengan saya. Dari ilustrasi cerita diatas, kita bisa menyimpulkan, tipe pembohong juga bisa menjadi tipe pembuat sebal sekaligus tipe pembuat depresi, jika kita tidak mampu menetralisir stress yang dia ciptakan untuk kita.

foto ilustrasi ini diambil dari image google

Buat seleksi alam berdasarkan prilaku kita Memang kita hidup dengan segala macam karakter, sebab diri kitapun belum tentu menjadi orang yang super menyenangkan untuk semua orang, ibarat seorang juru masak rumah makan, dia tidak akan mampu memuaskan selera semua penikmat makanannya. Tetapi, Einstein memberi tahu kita bahwa dunia ini beserta isinya adalah lautan energi. Dalam hukum universal, kita mengenal bahwa energi yang sejenis akan saling bergabung. Maka alam pun mengindikasikan demikian. Kita melihat burung yang sejenis akan bergabung dengan jenisnya, begitu juga dengan binatang lainnya. Hal itu pun berlaku pada kita. Jika kita ingin berinteraksi dengan orang yang berpikiran, bertingkah laku baik, dengan sendirinya kita pun harus berada di level energi orang 'baik'. Karena tidak bisa kita berharap akan dilimpahi di sekitar dengan orang yang 'baik', jika kita selalu menempatkan diri sendiri sebagai orang yang selalu berbuat, berpikiran 'jahat'. Karena energi yang sama akan saling bergabung dengan jenisnya. Demikian juga dengan energi 'marah', mudah sekali menular dan biasanya hidup dengan orang bertemperamen keras,perlahan tapi pasti kita juga akan menirunya. Jika kita ingin menularkan energi yang 'teduh' harmonis, maka kita harus melipat gandakan pancaran energi kita untuk memengaruhi energi negatif orang dalam lingkup kita. Berdasarkan seleksi alam, maka jika kita ingin hidup lebih menyenangkan, sebaiknya kita intropeksi diri, apakah diri kita juga sudah bebas dari cap sebagai tipe pemarah, pembuat sebal dan pembohong dari sudut pandang orang lain.? Mari kita sama-sama melihat kedalam, dan mencoba menetralisir semua hal yang negatif yang ada pada diri kita sendiri, untuk mengurangi kenegatifan yang ada di dunia ini, semua dimulai dari diri sendiri, jangan menjadi penilai atau hakim untuk orang lain, tetapi mulailah pada diri sendiri. Buddha memberi wejangan untuk berelasi dalam hidup : "Kita tidakmenggunakan kelebihan kita untuk menonjolkan kekurangan orang lain. Bila orang lain tidak berbuat baik, jangan menggunakan kebaikan kita untuk bahan perbandingan dengannya, bila orang lain tidak semampu kita. Jangan sengaja mempermainkannya dengan kemampuan kita"

foto ini koleksi pribadi temanku Prisna

salam bahagia untuk semua,

L H

tulisan ini tayang dalam edisi cetak di koran SuaraPembaruan edisi 6 Juni 2010

http://images.cdn.realviewdigital.com/djvu/Suara%20Pembaruan/Suara%20Pembaruan/06-June-2010/webimages/page0000015_1.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun