Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kenalkan pada Anak, Pengetahuan Seks yang Bertanggung Jawab

16 Februari 2011   04:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:33 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12978380272034434609

[caption id="attachment_91124" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (shutterstock)"][/caption] Banyak orang tua di Indonesia sangat mentabukan untuk membicarakan masalah seks dengan anaknya, sampai-sampai seorang anak membicarakan alat kelamin saja, sudah dihandrik sebagai perkataan 'kotor', yang tidak pantas diutarakan. Hal tersebut membuat anak semakin bingung dan mendapat kesan bahwa kelamin itu sesuatu misteri. Sudah menjadi sifat manusia, apa yang ditabukan, apa yang dianggap misteri, malah menarik perhatian lebih untuk mencoba dan mencari tahu, juga ingin merasakannya. Seorang teman yang tinggal di Jerman, ketika berkunjung kerumah saya, kebetulan meyaksikan berita-berita pembunuhan mahasiswi yang dilatar belakangi perbuatan seks mereka, karena hamillah maka dibunuh pacarnya, dia mengatakan: 'jika para orang tua gadis di Indonesia masih saja ketakutan dengan para play boy yang akan membuat hamil putri-putri mereka, maka orang tua model begini, belum siap menjadi orang tua, karena putri-putri mereka masih 'bodoh' pengetahuan tentang seksnya, sebab orang tuanya tidak membekalinya ilmu sex untuk bela diri, ilmu perlindungan diri untuk bahaya seks.!" Pengetahuan tentang bahaya melakukan hubungan seks memang harus dikenalkan oleh orang tua, Seperti telah kita ketahui bahwa pada usia 12 tahun  (wanita) dan usia 14 tahun (bagi pria), organ-organ reproduksi beserta  hormon-hormonnya mulai berkembang. Hal ini memberikan sensasi baru bagi  putra-putri anda yaitu keinginan seksual. Seperti kita ketahui bersama, di negara maju, pengetahuan soal seks sudah diajarkan dari sejak sekolah dasar, dan orang tua juga sangat terbuka untuk membicarakan seks dengan anak-anaknya. sehingga pengetahuan seks, anak mendapatkan secara benar dan dari sumber yang bisa dipercaya. Bagi orang tua di Negara seperti Belanda, membahas perbuatan sex anaknya dengan santai, saya sempat merona merah, pipi terasa panas, bukan karena marah, tapi 'malu' mendengar, seorang ayah bertanya pada anak lelakinya: "pacarmu itu umur berapa mulai melakukan sex?", dan sang anak menjawab: "tidak tau pastinya, karena waktu melakukannya dengan saya, sudah sangat biasa, jadi bukan pertama kali dia melakukannya" Huuuups shock saya dengar dialog mereka seputar aktivitas seks. Kelemahan budaya kita,  sebagai orang timur masih banyak orangtua yang enggan memberikan  informasi-informasi yang menyangkut masalah seksualitas. Hal ini yang  mendorong anak remaja mencari akses informasi lain. Akses untuk mendapatkan informasi melalui situs-situs porno di internet,  majalah-majalah dan video-video pornografi, bahkan sekarang telepon genggampun  bisa menjadi sarana penyebaran. Sudah saatnya orang tua menjadi teman terpercaya anak-anaknya, termasuk urusan seks.! jaman sudah berkembang secara pesat, akses internet membuka pintu dunia pengetahuan secara mudah. Bukan hanya anak-anak yang mengambil manfaat untuk memperoleh pengetahuan kedewasaannya, tetapi orang tuapun diharapkan berlaku demikian.! cobalah ambil pengetahuan dari banyak web dan berita tentang kemajuan dunia, agar tidak tertinggal sehingga menyulitkan komunikasi dengan anak-anaknya, termasuk komunikasi tentang seks, beritau anak-anak, ada banyak masalah seputar prilaku seks, maka jika belum siap mental dan siap secara materi, jangan sampai melakukan hubungan seks, apalagi sampai terjadi kehamilan, sebab di negara kita pemerintah dan masyarakat belum siap menerima kasus hamil diluar nikah, jangan hancurkan masa depan hanya untuk kenikmatan seks sementara. Salam bahagia selalu, semoga tulisan ini bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun