Kegiatan yang saya lakukan ini sudah cukup lama, waktu itu membantu teman yang lagi giat-giatnya berkampanye untuk bukunya yang berjudul "Jangan Bugil depan Kamera" yang sempat dipublish oleh banyak media, dan televisi nasional termasuk Metro Tv.
Dengan berbasis di kota Jogya, mas Sonny Set (panggilan kami untuknya) berkampanye dari sekolah kesekolahan lainnya untuk mencegah kebiasaan para siswa, yang sekarang dapat Hp berkamera merekam kegiatan romantis mereka dan hal ini bukan saja sekedar untuk iseng, ternyata sudah bergeser menjadi semacam "kebanggaan" tersendiri bagi pelakunya untuk memperlihatkan bagaimana dia sudah bisa ber'romantis' ria dengan pacarnya. ! YA masih pacarlah, wong masih SMP dan SMA. kalau rekaman romantis antar pasangan suami istri direkam untuk mereka nikmati lagi sebagai kenangan, mungkin lain lagi beritanya.!
Ketika kegiatan ini kami lakukan, yang lagi heboh bukan kasus Ariel, Luna dan Tari, tapi kasus Maria Eva.! acccccccch sebagai ortu yang memiliki tiga orang putra putri usia dewasa muda, saya sempat kecut hati melihat perkembangan anak muda di daerah, seperti Jogya, Solo dan sekitarnya, entah di Jakarta mungkin lebih Gila lagi lakunya.
Jika di Indonesia, kasus trio Ariel ini heboh sekali bahkan terkesan Norak, karena para dewasa tua bukan saja remaja, yang ikut memeriahkan dengan nonton bareng ditempat-tempat umum, hal ini sudah saya lampiaskan kegeramannya disini : http://sosbud.kompasiana.com/2010/06/10/busyet-ariel-dinobatkan-jadi-duta-perdamaian/
Sedangkan di Belanda, ketika saya disana, menginap dirumah teman yang mempunyai dua anak lelaki ganteng. ya gantenglah karena basteran.! kedua orang tua mereka sangat terbuka tentang kegiatan seks anak mereka, dengan terbengong, saya yang siap ke supermarket mendengar, ibu mereka berteriak pada anaknya dilantai dua, Hai kamu mau titip kondom.? atau tidak.?
Ya untuk ibu-ibu Indonesia seperti saya mungkin masih shock dengar seorang ibu menawarkan kondom pada anak lelakinya. Tapi untuk ukuran Belanda hal ini sudah sangat biasa.! mereka menganut motto : "lebih baik menikmati kebahagiaan seks, daripada jadi pembunuh janin"
Saya pikir, ada benernya juga, walaupun menjadi dilema dalam pikiran seorang ibu seperti saya, "disatu sisi, saya mengakui, tidak mungkin mengawasi anak saya dan mewanti-wanti mereka untuk mengekang hasrat biologisnya dengan tidak melakukan hubungan seks.!, maka lebih baik mereka tidak membunuh janin, maka membiarkan mereka memakai alat pencegah kehamilan" disisi lain, saya bersedia dikatakan sebagai perempuan kuno yang berpikir primitif karena "saya Melarang anak-anak saya melakukan hubungan seks pranikah.! seks hanya boleh dilakukan ketika mereka sudah mengikatkan diri dalam pernikahan"
Balik kepokok topik, sesuai judul " Jangan ngesex depan kamera", ketika kami mengadakan kegiatan penyuluhan 'bahaya seks pranikah' di beberapa sekolah SMA dan dibantu putri sulung saya yang harus mengelar kegiatan ini untuk meraih momen 'sumpah dokter' sebagai dokter penuh yang akan dia raih. karena sebagai sarjana kedokteran sudah dia dapat dua tahun lalu.
Suatu hal yang membuat saya berang sekaligus tersenyum, karena memang benar apa yang dikatakan, seorang siswa yang minta waktu untuk menyatakan pendapatnya : "Bu, kalau dilarang ngesex didepan kamera, kenapa ibu tidak berkampanye ke pabrik Hp untuk membuat Hp TIDAK BERKAMERA dan Hp ini khusus untuk kami para siswa, sekarang banyak yang bercinta direkam di Hp karena memang fasilitas kameranya ada dan mudah didapat.!"
Saat itu saya bengong tergagap, karena ini suatu penyataaan dalam kenyataan, tapi apakah kita sanggup untuk membuat larangan Hp Tidak berkamera dimiliki para siswa.? dan apakah tidak akan banjir protes dari pabrik Hp dan para siswa jika larangan ini diterapkan di Indonesia.?
hayaaaaaaaaaaaaa seperti biasa saya mengajak kompasianer semua urun pendapat dalam masalah ini, karena ini masalah kita semua.!
salam bahagia, semoga tulisan ini bermanfaat untuk dibahas dan direnungkan.!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H