Apa arti pekerjaan bagi anda.? ini salah satu pertanyaan yang paling popular, paling sering diberikan dalam seminar-seminar motivasi atau dalam pelatihan kerja.
si putih, pura-pura nyapu kali ya.? hahaaaa
Banyak orang sangat mencintai pekerjaan, sehingga dia meleburkan jiwanya dalam pekerjaan tersebut, tetapi tidak sedikit orang yang membenci pekerjaan, sampai frustasi karena mengerjakan hal yang tidak disukainya.
Apa artinya bagi jiwa, pekerjaan yang anda geluti dalam hidup ini.? apakah bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan finasial.? atau bekerja untuk membuat jiwa anda bahagia dalam menjalani hidup ini.
Tanpa disadari seiiring dengan kemajuan teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang semakin modern dan canggih, maka banyak orang menjadi kecanduan kerja.!bagi sebagian orang, bekerja merupakan suatu kebutuhan jiwanya yang tidak pernah bisa istirahat untuk bergeser sedikit dari jalur memikirkan segala aspek pekerjaan.!
Apakah hal ini bisa dimasukkan sudah dalam sikap kecanduan.? istilah kerennya 'workaholic' jika kita bisa bicara mengenai workaholic, pertanyaan pertama yang muncul “apa artinya adiksi (kecanduan) kerja ? Bagaimana sampai bisa kecanduan dengan kerja ?
Apa artinya kecanduan ?
Umumnya kalau kita bicara mengenai kecanduan, maka kita diberikan keterangan, yaitu seseorang yang sudah sangat tergantung dengan 'sesuatu' tersebut, sehingga ketagihan dan sulit melepaskan diri, hal ini biasa kita melihat pada orang yang kecanduan narkotika, alkohol, judi, juga obat-obatan tertentu, bahkan makanan tertentu.
Jaman sekarang, soal kecanduan sudah tambah lagi seeiring dengan kemajuan teknologi internet, komputer, dimana kenyataan sudah banyak orang mengakui sebagai penderita kecaduan internet, menklaim diri sebagai orang yang tidak bsia hidup tanpa tidka membuka jejaring pertemanan semacam Face Book, atau komunitas dunia maya lainnya.
Ternyata kecanduan bukan, hanya sebatas yang memerlukan alat bantu, seperti narkotik, dan alkohol, tetapi kecanduan sesuatu yang sifatnya perasaan dari beberapa tingkah laku, seperti kecanduan seks dan kecanduan situs pertemanan dunia maya.
Bahaya dari kecanduan yang melibatkan perasaan, seperti kecanduan kerja ini, adalah rusaknya hubungan dengan orang terdekat msialnya pasangan dan anak, juga orang tua. Perasaan tergantung sekali dengan apa yang menjadi kecanduan kita, menjadikan kita tidak mempunyai alternatif lain untuk merasa senang, tidak ada lagi waktu untuk keintiman dengan keluarga dan sahabat.
Seperti setiap kecanduan, pertamanya terasa enak, merasa senang.! kecanduan kerja bermula dari perasaan bangga karena mendapat konpensasi berupa upah untuk memenuhi kebutuhan finasial, maka permulaannya keluarga pasti mendukung, membuat kita mencintai pekerjaan dan menjadi orang yang hebat dalam bidangnya.
Manusia sudah belajar dari awal mengenai aktivitas bernama'kerja' ini, yaitu mendapat penghargaan, dari perasaan kekuasaan. Dengan bekerja seseorang mendapat suatu perasaan yang positif dan ini awal dari kecanduan tersebut, ini resiko yang bisaterjadinya, orang tidak melihat lagi dengan cara lain untuk mendapat perasaan senang di luar kerja, maka jadilah dia seorang penderita, 'workaholic'.
Seperti kecanduan yang menggunakan sesuatu, workaholic awal mulanya , dilakukan dengan perasaan yang senang. Tetapi akhirnya dipakai sebagai trick untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya perasaan malas menemani istri jalan-jalan di pusat perbelanjaan, suami beralasan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga istri tidak akan marah untuk alasan ini, begitu juga dengan anak-anak, bahkan dengan teman-teman, lama kelamaan keasyikan dengan kepura-puraan bekerja, menjadikan hal tersebut menjadi kenyataan, bahwa bekerja bisa menjadi alasan untuk menghindari sesuatu yang tidak disukai, misalnya menghindari ocehan / ngomelnya sang istri, atau menghindari ajakan tidur sang suami. (wah gawat ya, hahaaaaa)
salam bahagia untuk semua.
L.H
catatan : semua gambar ilustrasi dipinjam dari lemari Om google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H