Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dicari: "Pemimpin Bangsa yang Mampu Mentertawakan Diri Sendiri!"

11 Agustus 2010   04:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menyambut perayaan Kemerdekaan RI, bisakah kita memasang iklan dicari : "Pemimpin Bangsa yang mampu mentertawakan diri sendiri.! "

http://stat.kompasiana.com/files/2010/01/logo_judul_komik_merdeka_by_komikmerdeka.jpg

Tidak mudah mencari seorang pemimpin, untuk sebuah negara dengan penduduk yang banyak dan multikultural seperti Indonesia. Lebih tidak mudah lagi mencari pemipin yang mampu "mentertawakan' dirinya sendiri.! karena lebih banyak pemimpin negara yang jadi bahan tertawaan ketika dia tidak mampu mengendalikan emosinya untuk hal yang menjadi bahan tertawaan tersebut Tidak semua orang bisa menjadi pemimpin, hukum dua fana selalu majemuk, ada pemimpin, tentu ada orang yang dipimpin. Ada nakhoda pasti juga ada kelasi. Seseorang yang berjiwa pemimpin akan mampu menerima 'derita' dari masalah yang ditimbulkan dari kelompoknya, seorang yang berjiwa pemimpin tidak akan lari untuk menyelamatkan dirinya sendiri kala ada masalah menimpa kelompoknya. Seseorang yang mempunyai jiwa pemimpin, mempunyai tiga unsur yang menonjol dalam kejiwaannya yaitu, kebijaksanaan, keterbukaan, dan respek. Unsur kebijaksanaan berisi kepercayaan, kebenaran dan wawasan, bersedia dan kuat untuk bertindak dari kesadaran, bahwa kita sebagai pemimpin tidak bisa dan tahu semua hal, maka kita akan menghargai pikiran atau ide-ide yang diberikan anak buah kita. Unsur respek berisi cinta, kebaikan dan memahami, yaitu bersedia mendengarkan, jiwa yang mempunyai respek akan berkekuatan untuk memberi kebaikan dan memahami sisi gelap seseorang. Dengan respek tidak usah mengambil keputusan yang tidak menyenangkan dengan cara menjatuhkan kejiwaan orang lain, dan ini tidak dijadikan alasan dan bukan dipandang sebagai hambatan. Unsur jiwa kebijaksanaan, keterbukaan dan respek jika terjadi saling menguatkan dalam jiwa seorang pemimpin, membuat sese- orang mampu menjadikan dirinya pemimpin yang dihargai dan diakui anggota timnya, bukan memberi pengakuan pada diri sendiri. Jika kita mau menjadi pemimpin, kita harus terlebih dulu memimpin diri kita sendiri, suatu hal yang perlu dicermati, musuh terkuat adalah diri sendiri. Jika kita mempersiapkan diri sebagai pemimpin, sudah jelas kita harus mengenal diri kita dulu, bersatu dengan jiwa kita sebagai suatu kesatuan. Banyak orang yang tidak mampu mengharmonisasikan jiwanya sendiri, hal ini tidak bisa didapat dengan mengandalkan pancaindera, Tetapi, melalui spiritual dari belajar berkenalan dengan 'soul' atau kata lain dari dalam jiwa kita sendiri. Socrates pun memberi nasihat, untuk sukses 'kenal diri anda' Seseorang yang mampu mengendalikan emosinya, maka mampu menye'imbangkan logikanya, dan intuisi berkembang dalam kepekaan yang sempurna menghasilkan ide-ide cemerlang yang sangat dibutuhkan seorang pemimpin. Menurut Aristoteles, 'ide' datang bukan dari manusia sendiri, tetapi manusia mendapat ide dari proses inti membuka selubung jiwanya, banyak dari kita hidup dengan topeng, kita ingin dihargai, dipuji maka kita pasang topeng untuk itu, sedangkan jiwa kita semakin merana, karena frustrasi dengan kebohongan yang hanya diri sendiri yang tahu. Menjadi seorang pemimpin kita harus mampu mentertawakan diri sendiri, tanpa mengurangi kepercayaan diri, kita mampu menegur dan memertanggung-jawabkan apa yang salah, dan bukan hanya muncul bertepuk dada ketika hal baik terjadi.! Salam semangat, Lianny Hendranata Mari kita isi kemerdekaan ini dengan memerdekakan diri dari "Ego Keserakahan", dimulai dari perayaan Lebaran ini, jangan memborong baju baru dan membuat silau dan iri orang tidak mampu.!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun