Pendeta David WF Wong dalam bukunya mengatakan, “Pernikahan itu ditentukan di surga, tapi diperbaiki di bumi.” Menurut penulis, ini benar adanya, silahkan boleh dipercaya, boleh juga disangkal, dalam kenyataannya memang, kita percaya Tuhan menentukan siapa yang menjadi jodoh kita, tetapi untuk menentukan terjadinya pernikahan itu, tentu saja kita harus banyak melakukan usaha untuk mewujudkannya, terlebih lagi usaha untuk memelihara pernikahan itu berjalan dengan harmonis sepanjang hidup kita.
[caption id="attachment_99036" align="aligncenter" width="470" caption="weirdthings.org.uk"][/caption]
Sering kita terlalu berfokus pada pesta pernikahan, segala persiapan dilakukan agar pesta tersebut berlangsung “Agung & Berkesan”, tetapi banyak dari kita sendiri melupakan apa inti dari pernikahan tersebut
Pernikahan adalah penyatuan dua manusia yang dibesarkan dalam adat kebiasaan berbeda, dan memliki karakter masing-masing dalam pembinaan kehidupannya, Kebersatuan dalam membangun rumah tangga menajdi penting, karena generasi selanjutnya tumbuh dan menjadi bagian dari masyarakat suatu negara dan berbangsa.
Ketika kita menikah, lupakan nasihat yang mengatakan:
“jika sudah menikah, pasangan kita pasti berubah”. Apa yang kita cita-citakan dalam pernikahan tersebut?
1) apakah kita ingin merubah seseorang sesuai keinginan?
2) atau kita ingin orang yang kita nikahi, selalu menuruti apa yang kita mau?
Bagaimana jika terjadi tidak sesuai keinginan?
Ketika kita memutuskan menikah, cobalah jujur terhadap diri sendiri, bertanyalah: ‘apa niat dari pernikahanmu” tanyakan hal ini berulang kali, sampai alasan terkuat muncul sebagai jawabannya. Jawaban tersebut sangat penting, sangat berguna ketika kita sedang dalam pergumulan, antara kecewa terhadap pasangan dan berniat mengakhir ikatan nikah itu.
Dalam menjalani pernikahan, tentu banyak suka dan dukanya, kembali pada individu dalam pasangan pernikahan tersebut, tetapi percayalah, melalui pernikah, jiwa kita diasah, ditempa untuk mengikis ego dari diri masing-masing.