Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

(IMLEK) Saatnya Dewa Dapur Melapor

20 Januari 2012   01:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:40 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

( Event IMLEK   KOMPASIANA)

L.H                      No daftar 77

Nek….. ‘kan tiap hari juga sudah dibersihkan. Kenapa sekarang harus dibersihkan lagi? Tanya saya dengan heran dan jengkel, karena nenek selalu mau dapurnya itu mengkilat bersih, sampah disemua tong sampah harus dibuang ketika kita akan beranjak tidur. Jika saya malas untuk membereskan dan membersihkan tempat sampah, dengan mengatakan “besok aja nek!”. Nenek selalu mengatakan: “jangan malas, upahmu besar jika mau bersih-bersih dapur, sebelum mata terpejam untuk tidur”

Saya tidak mengerti maksud nenek, yang saya tahu, nenek itu keterlaluan jika menyangkut urusan ‘kebersihan dapur” terlebih ketika menjelang perayaan hari Imlek.! Bukan saja dapur yang dapat perhatian, sampai semua barang, bahkan seprei dan sarung bantal semua harus di ganti, cucian kotor tidak ada yang tersisa menjelang hari H.

Tahun-tahun berlalu, ketika saya tidak lagi hidup bersama nenek, tapi rupanya kebiasaan membersihkan dapur, itu seperti sudah gerakan reflex yang dengan sendirinya saya kerjakan, tanpa komando lagi.

Jika sekarang saya hanya berpikir, tidak ada salahnya bersih-bersih dapur sebelum tidur malam, anggap aja acara penutup hari, karena selain memang lebih sehat, hidup tanpa menghisap bau busuk sampah yang kita kumpulkan, juga menghindari tikus yang datang karena undangan bau makanan dari sisa makanan di tong sampah.

Rupanya dalam kepercayaan orang Tionghoa, semua hal mempunyai Dewa, seperti orang Katolik yang memiliki banyak Santo.

Di kepercayaan masyarakat China, Dewa Dapur adalah Dewa yang paling ‘rese’ tentang kebersihan, dia akan datang mengontrol dapur-dapur dalam rumah tangga untuk mencatat dan melaporkan pada Dewa Kemakmuran. Banyak hal yang dia catat, maka dulu nenek saya suka menegur saya, jika marah atau berantem dengan adik-adik ketika berada di wilayah dapur, karena hal ini bisa mengurangi 'jatah' rejeki yang akan diberikan.

[caption id="attachment_156573" align="aligncenter" width="300" caption="ilustarsi by google"][/caption]

Dapur adalah “pusat rejeki”juga “pusat kesehatan” bayangkan apa jadinya jika seluruh keluarga memakan makanan tidak sehat karena ter¬cemar bakteri atau basi, pasti jadi masalah serius.

Mari kita simak, asal usul Kisah “Dewa Dapur”, cerita ini banyak beredar di media online, tapi yang ini saya kutip dari ‘mippin.com’

Tradisi Mengantar Dewa Dapur( Zao Shen 灶神 )

Berdasarkan tradisi adat rakyat China yang masih berlangsung sampai saat ini, setiap keluarga pada bulan 12 atau Cap Ji Gwee ( bahasa Hokkian ) / bulan La ( bahasa Mandarin ) tanggal 23 atau 24, yang tahun ini,  akan mengadakan upacara untuk mengantar Zao Shen atau dewa dapur dan juga dari hari inilah sebagai tanda bermulanya sambutan perayaan Tahun Baru China. Perayaan hari ini disebut Xiao Nian atau Tahun Baru Kecil.

Siapa sebetulnya Dewa Dapur ini, mengapa ia begitu dihormati?

sehingga diadakan upacara khusus, misi apa yang dijalankan?

Ada yang mengatakan bahwa Dewa Dapur adalah Kaisar Shen Nong yang mengajari manusia bercocok tanam. Ia pula yang menciptakan api. Dikarenakan jasanya yang besar, setelah wafat ia menjadi dewa yang bernama Zao Shen / Chao kun kong. Diantara dewa-dewi dalam riwayat rakyat China, dewa dapur ialah dewa yang paling bersejarah.

Sejak lebih 2000 tahun yang lalu, penduduk China telah mempunyai tradisi untuk memuja dewa dapur. Khabarnya, dewa dapur ialah dewa yang menjaga dapur dan juga mengawasi tingkah laku semua ahli keluarga. Dewa dapur juga dipuja sebagai dewa penjaga sesebuah keluarga.

Di situlah seorang ibu mengomel, ngerumpi bersama ibu-ibu lain, tertawa dan bercanda bersama anggota keluarga lain sambil mengerjakan urusan rumah tangga. Dewa Dapur yang ada di sana pasti mendengar semua perkataan dan mencatatnya. Tanggal 23 dan 24 Cap Ji Gwee atau bulan 12 adalah saatnya Dewa Dapur naik ke langit, melaporkan seluruh kejadian selama satu tahun kepada keluarga itu. jadi hati-hatilah.! jika ingin rejekinya full.....

[caption id="attachment_156576" align="aligncenter" width="400" caption="ilustarsi by google"]

13270238141658620803
13270238141658620803
[/caption]

SELAMAT MERAYAKAN HARI RAYA IMLEK

untuk semua teman yang merayakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun