Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema seorang Ibu Tiri yang baik

6 Juli 2011   15:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sering kepikiran, orang tua yang akan bercerai, masing-masing punya pengacara, tapi apakah anak-anaknya disediakan juga pengacara? supaya adil 'kan! jadi mereka bisa dibela kepentingannya, termasuk jika orang tuanya cerai, mau ikut ibu atau ayahnya? dibawah ini ada seorang perempuan yang 'ketiban' anak dua orang yang bukan anak kandungnya, tapi dia sangat menyayangi kedua anak ini, tapi ..................... nah silahkan deh simak sendiri curhatnya, dan  tolong berikan advis padanya agar dia bisa melangkah dengan bijaksana. [caption id="attachment_117982" align="aligncenter" width="300" caption="Doc. Parenting Fails by google"][/caption] salam kenal bu LH, saya istri ketiga dari seorang lelaki dengan dua orang anak, pasti ibu bertanya 'kenapa saya menikahi lelaki ini padahal hanya jadi istri ketiganya'. ketika saya kenal dan dinikahi lelaki ini, dia menyatakan dirinya masih single, dan memang secara hukum dia benar single, karena dua orang istri terdahulunya tidak ada yang dinikahi secara hukum negara dan agama, baru saya yang dinikahi secara hukum. tadinya saya stock dengan keadaan ini, tapi keluarga dan teman saya bilang, 'itu bukan salah saya' maka saya melanjutkan rumah tangga ini. setelah kami menikah, tau-tau istri keduanya yang memiliki dua anak balita menyerahkan anaknya pada kami. dia katakan, ini tanggung jawab kami.  saya ikhlas merawat kedua anak tersebut karena saya memang suka dengan anak kecil. suami saya sangat curiga dengan kebaikan saya pada kedua anaknya, dia tidak percaya kalau saya bisa sayang pada mereka, rupanya pengalaman dia dengan istri kedua ayahnya yang galak dan cerewet membuat dirinya selalu 'waspada' pada apa yang saya buat untuk anak-anak tsb. sekarang persoalan saya dengan anak-anak tidak ada, tapi justru dengan suami sendiri malah menjadi runcing, ada saja hal yang menyangkut anak dimasalahkan oleh suami saya, termasuk pilihan sekolah yang saya rencanakan untuk mereka, jadi saya bingung............bu. saya share masalah saya disini, mohon perhatian dan bimbingan para pembaca web ibu untuk memberi pandangannya, agar saya bisa menentukan langkah hidup selanjutnya, karena sebelum saya memutuskan untuk memiliki anak kandung sendiri, saya harus bisa menentukan apa melanjutkan atau tidak rumah tangga saya dengan suami yang terluka batin dengan ibu tirinya ini. sekarang hampir setahun saya mengalami dilema untuk berbuat, saya 'care' pada anak-anak, dibilang 'pura-pura' saya cuekin, katanya 'itu ciri ibu tiri' aduh bingung bu........ salam dan hormat pada ibu, Ros artikel ini dicopy dari: www.liannyhendranata.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun