Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Energi Sex Penyembuh yang Bisa Diandalkan.!

25 Juni 2011   04:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:11 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serial cuplikan dari buku 'The Power of Sex', Bab III Pemasalahan seksual Perempuan, semoga bermanfaat untuk kesehatan kita semua. salam bahagia dari, L.H ===========================

[caption id="attachment_116040" align="alignleft" width="309" caption="Doc. Thinsktock by google"][/caption]

China yang memiliki akar budaya yang kuat dan prinsip keharmonisan energi yang tinggi, sehingga dalam seni berhubungan sekspun, mereka tidak hanya melihat secara fisik, namun lebih dari itu melihat dari sisi kehidupan, sebagai seni dan keharmonisan alam, keluhuran cinta dan etika antar jiwa, lebih tepat mungkin 'soul' antar batin ke batin, maka aturan yang penuh hukum tak tertulis harus dipatuhi, dan kegiatan seks benar merupakan ikatan batin antara yang melakukan. jika kita memahami melakukan kegiatan seks dengan pemahaman ini, melakukan hubungan seks menjadi ritual yang sangat sakral, sama sakralnya seperti ikatan pernikahan legal yang dibuat pemerintah, berupa surat nikah, maka peringatan untuk yang sembarangan melakukan seks dengan siapa saja, apa kita tidak merasa sudah melakukan hubungan / ikatan batin sama seperti stempel surat nikah pada sembarangan orang.? Orang pertama yang menulis tentang Pengobatan Tradisional China, sekaligus menulis buku pemandu esek-esek, yaitu Shinshe Sun Simiao yang hidup di tahun 590-692. Tidak bisa dipungkiri bahwa Sun Simiao menguasai anatomi manusia, pengetahuannya tentang hal ini benar-benar sulit mencari tandingannya, maka tidak heran dia memandang kegiatan melakukan hubungan intim berdasarkan kesehatan jiwaraga, bagi beliau, energi sex adalah penyembuhan yang luar biasa. Sebagai contoh rahim seorang perempuan ibarat pusat atau rumah energi bagi wanita itu sendiri, di mana kecantikan yang berseri-seri dari wajah seorang perempuan terlihat dari sehat tidaknya energi rahim tersebut. Beliau telah dinobatkan sebagai Raja Obat bahkan oleh sebagian orang disembah sebagai Dewa Obat. Dalam ajarannya, seorang perempuan harus bisa menghormoniskan energi rahimnya, terutama setelah melakukan hubungan intim. Jika energi di tubuh dalam kondisinya tidak harmonis, atau terjadi kekacauan, ini semua disebabkan banyak hal diantaranya emosi-emosi negatif, hal ini yang membuat banyak perempuan menderita keluhan-keluhan, mulai dari badan yang selalu pegal-pegal sampai keputihan dan pendarahan (jangka waktu mentruasi yang terlalu lama), atau sakit kepala sebelah (migren), badan terasa dingin dan sebagainya, itu pertanda aliran energi seksual tidak harmonis. ketidak harmonisan energi juga mempengaruhi kesehatan sel telur, sehingga kesulitan hamil bisa diderita. Tabib Sun Simiao menulis buku kesehatan melalui hubungan intim lelaki dan perempuan, yang berjudul Xuannu Fang zhong Jing (Canon of Sex Art) dimana seks dipandang sebagai ajang untuk memperoleh kesehatan, kebahagiaan dan umur panjang. Buku tersebut sudah ribuan tahun lalu dipakai sebagai pedoman bagi orang yang mau memanfaatkan bercinta sebagai kesehatan jiwaraganya, jauh sebelum buku2 yang ditulis Maneewan Chia, seperti "Membangkitkan Energi Seksual Wanita",Mantak Chia dan Michael Winn dalam buku "Taoist Secrets of Healing" dan "Chi Self Massage" dan beberapa penulis lainnya seperti Hsiu Chen Chao, dengan bukunya berjudul "Terapi Kecantikan Cina".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun