Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mau jadi MANUSIA atau sekedar Orang?

4 Desember 2010   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:01 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12914820411483800055

Posisi tinggi yang dijabat seseorang, tidak selamanya menjadi ukuran kesuksesan, sebab terkadang, posisi yang didapat bukan merupakan cerminan dari prestasi yang ditapaki dari anak tangga perjuangan. Banyak orang yang menduduki posisi penting, tidak lebih karena dia sebagai pemegang "kekuasaan" bisa karena saudaranya pemilik modal atau memang anak pemodal itu sendiri.

Seseorang bisa mencapai kesuksesan, dengan mempunyai kemauan belajar yang kuat dan mempunyai motivasi hidup yang kuat, mempunyai visi untuk masa depan yang dipandang dengan optimistis, serta mampu menerima kegagalan sebagai pembelajaran untuk menuju sukses. Mampu memanfaatkan setiap peluang yang tersedia, maka kesuksesan bukanlah mitos belaka.

gambar ilustrasi ini diambil dari image google

Sukses bisa diperoleh dari konsekuensi perbuatan positif, yang merupakan pengolahan diri seseorang, di mana orang tersebut terus-menerus mengembangkan kelebihan dirinya, secara positif yang bisa memancar keluar. Hal ini membuat orang lain bisa merasakannya, Kata lain, manfaat seseorang ini ada di dunia, dirasakan oleh orang yang bersinggungan hidup dengannya.

Banyak orang terjebak dalam kebanggaan perolehan titel, padahal pengalaman di lapangan merupakan pembelajaran yang lebih kuat dan lebih bermakna, dari teori-teori di bangku kuliah. Asam garam kehidupan lapangan menjadi movitasi dan cara belajar yang paling bagus untuk sese- orang bisa menjadi pemimpin, jika dia mau mempelajari kenapa mendapat kegagalan, dan bagaimana belajar dari orang lain yang sudah atau bisa mencapai kesuksesan.

Ketika kesuksesan itu didapat dengan instant, terkadang malah hanya sebagai hadiah dari 'relasi', maka kesombongan akan keluar, memandang orang lain dengan 'sepele' menghargai diri terlalu tinggi, tidak jarang mengunakan teori, "injak kepala orang agar kepala sendiri muncul kelihatan"

Kesuksesan hidup dapat terjadi, jika kita dapat menghargai setiap jiwa manusia yang bekerja sama dengan kita, ketika kita siap berpartisipasi untuk memberi dan menerima, ketika masing-masing berperan sebagai guru sekaligus murid bagi yang lain. Program semacam ini sebaiknya dikembangkan secara terencana, dalam setiap langkah sikap kita.

Kunci sukses bisnis paling asasi, sebetulnya bagaimana memanusiakan diri kita sendiri, mampukan kita menjadi manusia yang mana kata ini diambil dari bahasa sansekerta yaitu Manu-Sa yang artinya PIKIRAN yang TERKENDALI, maka kalau mau dipanggil manusia ya, kendalikan pikiran, kalau tidak kita mungkin jadi orang-orang sawah aja!

Memanusiakan diri berarti memenuhi hak-hak mereka, karena sejatinya sebuah organisasi, mestilah berorientasi pada manusia. Jika sekelompok manusia hanya berkutat sebagai AKU yang paling........... baik, benar, hebat. maka organisasi itu akan hancur dengan banyak susunan batu pondasinya yang bertebaran sendiri-sendiri.

Untuk itu, jika mau mendirikan organisasi dari sekelompok manusia diperlukan "Saling percaya dan saling menghargai, sebagai buah dimilikinya integritas tinggi manusia yang terlibat di dalamnya" , lhaaaaaaaaaaaa hewan aja punya naluri untuk berkelompok dengan setia dan saling menghargai, kenapa manusia selalu sok jago sendiri.? (bingung : mode : ON)

salam bahagia untuk semua,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun