KKN UPI tahun 2022 resmi berlangsung pada tanggal 11 Juli hingga 10 agusutus 2022. UPI sendiri mengangkat “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan rekognisi MBKM- Pupesnas Kemendikbudristek” sebagai temanya. Sejumlah mahasiswa yang notabenenya mahasiswa aktif UPI semester ke-6 dibagi kedalam beberapa kelompok sesuai dengan domisili serta tema yang koheren dengan isi SDG’s. Kebetulan penulis yang tergabung dalam kelompok ke-49 ini mendapatkan tema “Desa Tanpa Kelaparan” pada KKN UPI 2022.
Desa tanpa kelaparan adalah isi dari SDG’s Desa Nomor 2, secara nasional Indonesia berupaya menghilangkan kelaparan, mencapai ketahananpangan dan Gizi yang baik, serta meningkatkan Pertanian Berkelanjutan, termasuk di Desa. Indonesia memiliki indeks kelaparan teretinggi ke dua per September 2021 di ASEAN, termasuk di dalamnya meliputi pravelansi Balita Stunting dan proporsi penduduk kurang gizi.
Kemudian di Kelurahan Kebonlega yang menjadi scoope KKN kelompok kecil kami, berdasarkan dari akumulasi data di tiap Posyandu di Kelurahan Kebonlega, diketahui masih terdapatnya balita atau bayi yang kekurangan gizi yakni sebanyak 33 kasus, gizi buruk sebanyak 4 kasus, sangat kurang berat badan sebanyak 16 kasus, kurangnya berat badansebanyak 62 kasus, tubuh sangat pendek sebanyak 33 kasus, dan tubuh pendek sebanyak 45 kasus. Dadri data tersebut dapat diketahui bahwasannya masih banyak terdapat kasus stunting dan kekurangan gizi di Kelurahan Kebonlega, Kec. Bojongloa Kidul Kota Bandung.
Penyebab masalah stunting di Indonesia dapat dianalisis menjadi dua bagian yaitu, penyebab langsung yang meliputi asupan gizi dan status kesehatan. Sedangkan penyebab tidak langsung meliputi ketahanan pangan, lingkungan sosial, lingkungan kesehatan dan lingkungan pemukiman. Sebagian besar penelitian sebelumnya lebih mengkaji masalah gizi yang berkaitan dengan masalah ketahanan pangan belum yang menyangkut pengetahuan, sikap dan juga perilaku yang kurang menciptakan pola hidup sehat. Rendahnya capaian Kadarzi yang mencerminkan pengetahuan, sikap, perilaku kurang dalam pola hidup sehat yang berkontribusi penyebab terjadinya BBLR akibat pola hidup yang kurang sehat selama kehamilan.
Secara geografis Kelurahan Kebonlega termasuk kawasan masyarakat perkotaan atau urban society. Dimana rumpah ruahnya makanan cepat saji serta cemilan yang rendah gizi mejadi kecenderungan konsumtif masyarakat sekitar. Menurut Mackanzie, dkk(2019) menyebutkan anak-anak mengonsumsi produk makanan ringan komersial selama periode pemberian makanan pendamping Asi yang kritis dilatar belakangi oleh perkembangan ekonomi yang telah menyebabkan ketersediaan makanan dan minuman instan yang melimpah.
Untuk itu sebagai bagian dari tri darma perguruan tinggi, saya khususnya dan umumnya peserta KKN 2022 kelompok 49 perlu ikut turut serta berkontribusi seminimalnya untuk memberikan penerangan dan pencerdasan kepada masyarakat akan bahayanya stunting bagi kehidupan. Dalam prosesnya kelompok kecil di Kelurahan Kebonlega merasa perlu adanya kesadaran yang terbangun ditengah masyarakat, terlebih diwilayah kawasan yang memang sedikit padat penduduknya.
Kelompok KKN UPI merancang dan menghadirkan bacaan ringan dalam bentuk poster. Poster merupakan suuatu gambar yang mengkombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata dengan maksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat (Sri Anitah, 2008, hlm. 12). Sebagai media komunikasi, edukasi, dan promosi terkait kesehetan lebih rincinya mengenai konvergensi stunting.
Penggunaan poster sebagai media komunikasi ini dikarenakan pemanfaatan komunikasi visual untuk menarik atensi serta menumbuhkan kesadaran masyarakat berdasarkan subtansi yang terkandung dalam isi poster itu sendiri. Secara garis besar poster memuat pengetahuan bagaimana caranya mencegah dan meminimalisir potensi terjadinya kasus stunting.
Ajakan untuk menggunakan akses air bersih dan pengadaan sanitasi yang baik di lingkungan sekitar, anjuran konsumsi makanan yang sehat dan bergizi terlebih himbauan untuk mengurangi makanan atau minuman instan dalam makanan sehari-hari. Ajakan memberikan dan menggunakan ASI eksklusif dan MPASi pada bayi, ajakan untuk rutin ke posyandu bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak bayi juga balita, juga pemenuhan nutrisi pada ibu hamil. Namun yang paling penting dalam poster ini sendiri adalah pemahaman untuk kesadaran dan tenggang rasa kepada sesama terkhusus bagi mereka keluarga yang kekurangan dalam hal pengadaan makanan sehat dan bergizi di setiap RW kawasan kelurahan Kebonlega.