Hello kompasianer (begitukan sebutan kalian? I think so hehe..) salam kenal semuanya, I am a newbie, baru gabung hari ini  dan  ini adalah tulisan pertama saya yang saya publikasikan ke dunia luar. Sebelumnya, karena melihat banyak sekali polemik yang  terjadi di negeri ini, saya merasa untuk menuliskan uneg-uneg saya yang sudah memenuhi otak namun karena kemampuan menulis saya yang dibawah rata-rata, dan juga untuk menjaga profesionalitas pekerjaan saya sebagai seorang pengangguran, akhirnya semua uneg-uneg itu harus kembali saya simpan di otak saya. Tapi tidak kali ini, saya dengan semangat 10 November harus menulis sesuatu tapi bukan soal Ahok, Jokowi, MUI, Cikeas, Cilacap, Cilok ataupun Cihua-hua, ini tentang CINTA (aseeeeeek) hahaha.
Well, saya akan mulai dengan sebuah cerita.  Sejak empat hari yang lalu, Kamis 17  November 2016, saya mengalami demam, badan menggigil  dan keluar keringat dingin. Parahnya lagi, tiap kali itu terjadi air matapun tak bisa dibendung, entahlah! Dan  apapun barang yang saya pegang tanpa saya sadari hampir jatuh dari genggaman.Lemas, lunglai dan saya hanya bisa meringkuk menggigil  kedinginan. Apakah penyakit typusku kambuh lagi? Jawabannya tidak!
Saya merindukan seseorang! Saaaangat!
Itu penyebab demam and my uncontrollable things!.
Is it an over acting alias lebay? Untuk orang yang tidak mengerti apa yang saya rasakan, iya! Tapi untuk orang yang mengerti dan merasakan apa yang sebenarnya cinta, Â mereka akan bilang that it's love, yeah it's love.
Memang tak bisa dipungkiri bahwa di luaran sana banyak dari mereka yang bercinta yang tak paham dengan cinta namun perilaku mereka begitu berlebihan atau lebay. Sehingga memang tidak mudah bagi orang yang tidak pernah merasakan cinta yang sebenarnya untuk membedakan mana yang berlebihan dan mana yang tidak.
Saat saya menceritakan kondisi saya kepada salah seorang kawan, dia bilang ah itu hal yang normal dan akan menghilang seiringnya waktu. Saya hanya  bisa memahami perkataannya karena memang banyak kasus di sekitar kita yang merana karena cinta tapi itu memang hanya sebentar saja bahkan kemudian berubah benci. Saat dia bilang seperti itu saya hanya tertawa, dalam hati saya berkata : ini bukan cinta ataupun rindu seperti yang kebanyakan orang rasakan, yang mudah pergi dan mati. Boleh saya bilang jika ada kata melebihi selamanya maka akan saya gunakan kata itu untuk perasaan saya ini. Lebay? Whatever!!. Rasa ini sudah menyatu dengan setiap tetes darah yang mengalir di tubuh saya, seirama dengan setiap tarikan dan hembusan napas, bagaimana bisa kau bilang itu akan menghilang seiring waktu. You don't understand me dude!!!
Saya sudah melewati banyak fase untuk mendapatkan atau merasakan cinta yang sebenarnya itu apa, mulai dari fase ketertarikan, suka, mengagumi, sayang hingga cinta. Bahkan untuk mendapatkan dan merasakan arti cinta yang sebenarnya, saya berkali-kali mengulang dan menggunakan kata 'sayang' sampai akhirnya saya merasakan saya butuh yang lebih dari kata itu, kata yang tepat untuk mengekspresikan apa yang dirasakan dan disitulah kata cinta saya gunakan and yeah it's click!!!!!Â
Ketertarikan, sayang, suka, kagum ataupun yang lainnya sering kita artikan juga dengan cinta meskipun itu bukan sebenar cinta tapi kita, manusia akan terus bersikukuh bahwa itu cinta,dengan penggambaran yang sama dan mengatakan ini beda ini cinta, maka tidak berlebihan jika orang lain akan mengatakan itu akan berubah dan menghilang seiring waktu seperti yang dikatakan oleh kawan saya.
Saya beritahu satu hal, orang seperti saya yang melewati beberapa fase untuk mengerti cinta, tidak akan bersikukuh apalagi sampai memeras keringat untuk meyakinkan orang lain bahwa apa yang kita rasakan itu adalah sebenar cinta karena seberapa keras kita berusaha meyakinkan mereka, mereka akan jauh lebih keras meyakinkan kita bahwa itu adalah cinta yang tidak ada beda dengan cinta di luar sana, mudah basi dan kemudian berganti. Kami justru lebih memilih tertawa daripada ngotot buat mata melotot untuk meyakinkan mereka. Cukup sekali dua kali mengatakan itu, selanjutnya cukup tertawa dan berkata : cinta itu indah!!. Saat itu, kami merasa puas dan menang tanpa harus melawan atau berdebat panjang!.
Tidak mungkin menjelaskan kepada mereka setiap fase yang saya lewati untuk mengerti cinta. Karena setiap orang memiliki atau menjalani cara yang berbeda untuk mendapatkan arti cinta yang sebenarnya. Dan kalaupun saya jelaskan, juga tidak mudah membuat mereka mengerti karena cinta lebih dari sekedar mengerti ataupun dimengerti. Mereka, kita harus merasakannya sendiri tanpa mengikuti panduan dari puisi, roman, serial, film ataupun novel-novel cinta. Satu hal yang pasti, saat kita mengerti arti cinta yang sebenarnya, kita akan tahu betul makna dan perbedaan setiap kata yang sering kali kita gunakan dan mengira maknanya dekat atau bahkan sepadan dengan cinta (yang  sebenarnya saangat jauh misal kata sayang) dengan makna cinta itu sendiri Dan satu hal lain, cinta yang sebenar itu tak kan berubah walau terpisah ruang dan waktu, walau terhempas angin dan badai, tak lapuk oleh panas atau hujan dan bahkan walau kita tak saling berkabar.
Naaaaah, it's my opinion about love and i've been through many things to really mean it.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H