Mohon tunggu...
Fanny Ayuniar
Fanny Ayuniar Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Semoga yg membaca artikel ini mendapat pahala yg berlimpah ruah aminnn🥺

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inspeksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Kasus Big Gossan Freeport

3 November 2019   18:10 Diperbarui: 18 November 2019   09:27 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

14 Mei 2013 lalu tepatnya di daerah pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan, Papua, telah terjadi insiden runtuhnya atap terowongan yang menyebabkan 28 pekerja harus meregang nyawa. Sebanyak 38 pekerja tengah menjalani pelatihan di dalam ruang kelas yang berada di kedalaman 600 meter, dan pukul 07.30 waktu setempat (WIT) atap terowongan yang berada di atas ruang kelas mendadak rubuh. Sudah dipastikan tidak ada gempa bumi saat itu.

Tim penyelamat sejumlah 200 orang dikirimkan untuk mencari korban hilang yang adalah 38 orang. Evakuasi terus dilakukan berhari-hari mengingat sempitnya terowongan yang menyebabkan pekerjaan tim terhambat serta potensi runtuhan susulan.

Selasa (21/05/2013) tim memutuskan untuk menghentikan proses evakuasi setelah seluruh korban ditemukan. Korban selamat dikonfirmasi sebanyak 10 orang yang berada di samping kelas, sedang 28 orang lainnya yang ada di dalam kelas dinyatakan tewas.

PT. Freeport Indonesia memiliki tim ahli geologi, dimana mereka menyangkal jika kegiatan pertambangan aktif dengan pengeboran dan peledakan batuan yang menjadi penyebab runtuhnya atap terowongan Big Gossan. Termineralisasinya air hujan yang bereaksi dengan batuan gamping diduga menjadi penyebab awal runtuhnya terowongan tersebut.

Penyebab runtuhnya atap terowongan Big Gossan dilihat dari analisis sementara dari para ahli geologi PFTI dikarenakan menurunnya daya dukung kohesivitas batuan. Penurunan kohesivitas yang diduga disebabkan adanya pelapukan kimiawi akibat air hujan dan udara yang meresap melalui struktur alami.

Selanjutnya artikel ini akan membahas seputar inspeksi kesehatan dan keselamatan kerja pada kasus Big Gossan Freeport. Apa itu inspeksi? Inspeksi merupakan pengamatan pada kondisi lingkungan, peralatan, prosedur, serta perilaku karyawan di tempat kerja. Tujuan dari inspeksi itu sendiri adalah untuk memeriksa pemenuhan standar K3 serta menentukan upaya perbaikan atau penyempurnaan dari kegiatan kesehatan kerja yang dilaksanakan.

Keuntungan yang diberikan dari melakukan inspeksi adalah perbaikan dengan segera, karyawan yang tanggap dengan kondisi tidak aman atau tempat tidak aman, serta menetapkan alat keselamatan yang sesuai. Lalu, apa saja yang harus diperhatikan dalam menjalankan inspeksi K3? Pertama, elemen-elemen yang perlu diperhatikan adalah lingkungan, peralatan, dan proses. Lalu, sumber bahaya di lingkungan kerja yang mencakup bahaya fisik, bahaya biologi, ergonomi, bahan kimia, dan psiko-sosial. Selanjutnya yang terakhir adalah informasi lainnya yang mencakup denah area, inventarisasi peralatan, dan inventarisasi bahan kimia.

Pelaksaan inspeksi K3 meliputi, Pre Inspeksi, Diskusi Pembukaan, Pengumpulan Data Tertulis seperti: MSDS, Daftar peralatan yang digunakan, Alur dan Protap, Lakukan Pencatatan Selama Inspeksi, dan Diskusi Penutup.

Jika sudah melakukan inspeksi, maka kita harus melakukan pasca inspeksi K3 yang meliputi, Hasil Pengamatan, Evaluasi, Rekomendasi, Tindak Lanjut.

PT. Freeport sebagai perusahaan tambang kelas dunia mengaku sangat memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja di tambang yang dikelolanya. Namun menanggapi kasus ini, sangat disayangkan jika kesehatan dan keselamatan kerja di area tambang tidak seaman yang dijanjikan. Inspeksi pada area kerja yang riskan seperti tambang sudah sewajarnya rutin dilakukan agar hal yang merugikan tidak terjadi.

Meski penyebab utama bukan lah Human Error, namun inspeksi pada K3 akan dapat mengurangi risiko bahaya pada lingkungan kerja. Kejadian seperti yang di alami Big Gossan tidak perlu terjadi lagi di masa depan maupun sekarang. Besar harapan saya untuk menaikkan tingkat kesadaran pada inspeksi K3 untuk seluruh perusahaan khususnya di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun