Mohon tunggu...
Kylea T. Anafda
Kylea T. Anafda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga Program Studi Antropologi

Menyukai hal-hal yang berhubungan dengan bahasa, musik, film, dan desain grafis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Strukturalisme Levi-Strauss terhadap Mitos Nyi Roro Kidul

30 November 2022   12:30 Diperbarui: 30 November 2022   12:41 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Google

Pada dasarnya mitos Nyi Roro Kidul memiliki banyak versi, sama seperti folklor lisan pada umumnya. Di antaranya adalah versi yang menyatakan bahwa Nyi Roro Kidul memiliki nama asli Kandita dan adalah seorang putri di Kerajaan Pakuan Pajajaran, Jawa Barat.

Langkah pertama, yang harus dilakukan dalam analisis adalah dengan membaca keseluruhan ceritera terlebih dahulu, kemudian apabila dirasa terlalu panjang untuk dapat dimaknai dan dijadikan dasar analisis, maka ceritera akan dibagi ke dalam beberapa episode (Ahimsa-Putra, 2001). Analisis juga akan coba dilakukan berdasarkan adanya beberapa ceritheme dalam mitos Nyi Roro Kidul versi Jawa Barat. Menurut Ahimsa-Putra (dalam Kh., 2009), ceritheme dapat diartikan sebagai kalimat, frasa, kata, atau alinea yang dapat menunjukkan makna tertentu dan dapat dikaitkan dengan ceritheme yang lain. Berikut adalah episode dan ceritheme yang ada pada mitos Nyi Roro Kidul versi Jawa Barat. 

Episode "Latar Belakang Tokoh"

Tokoh Raja Prabu Siliwangi digambarkan sebagai sosok pemimpin yang bijaksana dan pintar. Hal ini juga ditunjukkan tokoh Prabu Siliwangi, melalui kebijaksanaannya dalam memutuskan keinginan untuk menjadikan Putri Kandita selaku putrinya, untuk menjadi pewaris takhta kerajaan. Melalui watak ini, juga diketahui bahwa Putri Kandita memiliki sifat yang juga bijaksana dan baik hati. Dikarenakan hal tersebut lah Putri Kandita ditunjuk untuk menjadi pewaris takhta kerajaan. Sementara di sisi lain, tokoh selir dan anak-anaknya, terlihat memiliki sifat dengki. Hal ini ditunjukkan ketika mereka menolak secara keras keinginan Raja Prabu Siliwangi untuk menjadikan Putri Kandita sebagai pewaris takhta kerajaan dan kemudian menyusun rencana bersama seorang penyihir untuk mengusir dan menyihir Putri Kandita beserta ibunya. Dari ceritheme ini, dapat dilihat bahwa ada persamaan dari tokoh Raja Prabu Siliwangi dan Putri Kandita, keduanya memiliki sifat yang bijaksana. Sementara tokoh selir dan anak-anaknya sama-sama memiliki sifat dengki. Selain itu, keempat tokoh berada di latar yang sama yaitu di Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Episode "Kutukan"

Di episode selanjutnya, Putri Kandita dan permaisuri atau ibu dari Putri Kandita, telah berhasil dikutuk akibat ulah tokoh selir dan anak-anaknya dengan bantuan dari seorang penyihir. Kutukan tersebut mengakibatkan mereka memiliki penyakit kulit dan semakin hari penyakit yang mereka derita semakin parah. Bantuan seorang tabib pun tidak dapat menyembuhkan mereka. Permaisuri pada akhirnya meninggal dunia. Raja Prabu Siliwangi yang larut dalam kesedihannya dihasut agar mengusir Putri Kandita dari kerajaan oleh selir dan anak-anaknya, dengan alasan agar anggota kerajaan lain tidak tertular penyakit kulit tersebut. Sebelum diusir, Putri Kandita yang telah mendengar hal tersebut, kabur dari kerajaan akibat sakit hati. Hingga akhirnya ia sampai di pesisir Pantai Selatan. Dari ceritheme di atas, dapat dikatakan bahwa ada sebab akibat yang terjadi secara bersamaan. Di antaranya adalah sebagai berikut. 

a. Selir dan anak-anaknya 

Sebab: rasa dengki atas Putri Kandita yang hendak menjadi pewaris takhta 

Akibat: menyihir Putri Kandita dan permaisuri atas bantuan penyihir serta menghasut Raja Prabu Siliwangi 

b. Raja Prabu Siliwangi 

Sebab: larut dalam kesedihan atas meninggalnya sang Permaisuri 

Akibat: mudah dihasut oleh selir dan anak-anaknya 

c. Putri Kandita 

Sebab: disihir agar memiliki penyakit kulit 

Akibat: hendak diusir oleh Raja Prabu Siliwangi agar tidak menularkan

Episode "Lahirnya Nyi Roro Kidul" 

Saat sedang tertidur, Putri Kandita mendapatkan petunjuk melalui mimpi agar penyakit kulitnya hilang. Yaitu dengan menceburkan diri ke Laut Selatan. Sesaat setelah melakukan hal tersebut, kulitnya kembali menjadi normal. Namun ia tetap tidak mau kembali ke kerajaan karena merasa telah dikhianati. Pada akhirnya, ia tinggal di pesisir Pantai Selatan bersama dengan penduduk lain. Terkenal dengan kecantikannya, Putri Kandita pun banyak dilamar oleh pangeran dari berbagai kerajaan. Sementara itu, ia hanya akan menerima lamaran tersebut jika berhasil adu kesaktian di atas gelombang Laut Selatan. Kesaktiannya yang tak tertandingi, membuat sebagian pangeran-pangeran yang kalah untuk menjadi pengikut atau pengawal setianya. Dari situ lah ia dikenal sebagai Ratu Penguasa Laut Pantai Selatan Pulau Jawa, Nyi Roro Kidul.

Dari ketiga episode dan ceritheme yang ada di dalamnya, dapat diketahui bahwa ada hal-hal yang dapat menghubungkan cerita satu dengan cerita yang lain dan bahwa suatu sikap atau keputusan dari seorang tokoh dapat memiliki akibat dalam kehidupannya. Watak-watak dari tokoh tersebut juga bervariasi dan memperlihatkan bagaimana tokoh tersebut menghadapi persoalan dalam kehidupan mereka. Seperti itulah hasil analisis mitos Nyi Roro Kidul menggunakan teori Strukturalisme Lvi-Strauss

DAFTAR REFERENSI

Ahimsa-Putra, H. S. (2001). Strukturalisme Lévi Strauss: Mitos dan Karya Sastra. Galang Press. 

Kh., N. Y. (2009). Analisis Strukturalisme Levi-Strauss Terhadap Kisah Pedagang Dan Jin Dalam Dongeng Seribu Satu Malam. Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 8(2), 305. https://doi.org/10.14421/ajbs.2009.08206 

Sopamena, C. J. (2022). Cerita Nyi Roro Kidul, Putri Kerajaan yang Melarikan Diri. Detik Jabar. https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6332758/cerita-nyi-roro-kidul-putri-kerajaan-yang-melarikan-diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun