Mobilitas yang tinggi dewasa ini menuntut masyarakat untuk menggunakan moda transportasi yang mudah untuk digunakan, motor menjadi salah satu moda transportasi yang dipilih banyak masyarakat sebagai moda transportasi harian.
Ada beberapa alasan mengapa motor menjadi moda transportasi favorit bagi masyarakat, antara lain yaitu harga motor yang relatif terjangkau, fleksibilitas motor yang dapat digunakan dalam semua kondisi jalan baik di perkotaan maupun diperdesaan serta rendahnya biaya bensin dan perawatan motor yang harus dikeluarkan masyarakat. Dari alasan tersebut maka tidak heran apabila jumlah motor makin banyak tiap harinya.
Fleksibilitas penggunaan motor nyatanya tidak sejalan dengan kesadaran masyarakat akan penggunaan motor sebagaimana peruntukannya. Tidak heran masyarakat menggunakan motor dengan tidak memperhatikan larangan yang ada, seperti tidak menggunakan helm, membonceng lebih dari 2 orang hingga membolehkan anak-anak untuk menggunakan motor.
Minimnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan motor sebagaimana peruntukan dan aturan yang ada menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk didalamnya produsen motor turut bertanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan motor sebagaimana peruntukan dan aturan yang ada.
Salah satu fenomena yang akhir-akhir ini banyak dijumpai yaitu anak-anak yang menggunakan motor baik sebagai moda transportasi untuk pergi ke sekolah ataupun sebagai sarana transportasi keseharian anak. Hal ini selain membahayakan anak itu sendiri juga membahayakan pengendara lainnnya, sehingga sudah selayaknya adanya kampanye terhadap larangan anak mengendarai motor.
Banyaknya anak yang mengendarai motor nyatanya belum mampu menggugah para produsen motor untuk berkampanye mengenai larangan anak mengendarai motor, padahal produsen motor memiliki tanggung jawab didalamnya. Sehingga kedepanya produsen motor secara proaktif harus melakukan kampanye dalam berbagai media dan cara untuk melarang anak menggunakan motor.