Aku sedang selonjor dan santai. Liyeplayeping aluyup. Atau antara sadar dan tidur karena lelah bekerja seharian. Â Setelah tadi masuk rumah mencopot baju dan mengenakan kaos daleman. Â Santai setelah makan. Bercanda dengan anak-anak sebentar.
Krrriiiiing
Suara hp bordering. Aku angkat.
Kang posisi?
Nangomah. Piye?
Iki sido mangkat po ga, ki karim wes nangkene.
Demikian obrolanku dengan Agus. Sahabatku. Banser satu letting. Â Kini menjado salahsatu aktivis Banser yang sering mengikuti giat, mewakili desa pada acara-acara di Kecamatan yang diselenggarakan oleh PAC dan Satkoryon.
Sesuai rencana siang tadi, kami akan mengikuti takziyah atas meninggalnya Pengasuh Pondok Pesantren Syafiiyah Salafiyah Gebanganom Wetan kangkung. Yaitu Kyai Mufton Syamroddin Rois. Ini sudah malam kesekian dan PAC mengintruksikan agar seluruh pengurus dan anggota di ranting, bersama-sama takziyah.
Oke. Aku bergegas mandi dan mengenakan sarung serta baju seragam Banser. Â Berangkat. Dan menemui dua banser yang telah menunggu.
Sampai di Pondok Pesantren rupanya kami dari rombongan Ansor yang dating pertama. Sesi sebelumnya adalah masyarakat sekitar dan tamu dari pondok yang selesai melaksanakan doa bersama dan tahlil. Kami segera parker dan menantikan rombongan dari desa lain.