Mohon tunggu...
Naufal Ulum
Naufal Ulum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penjual Buku @ekalaya.books

Naufal Ulum, asal kota Malang, Jawa TImur. Merupakan mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang angkatan 2016. Aktif menulis di beberapa platform media antara lain Kaskus, Wordpress, Wattpad, Medium, Kompasiana dll. Tahun 2017 pernah menjadi kontributor penyuntingan aetikel Proyek Ganesha Wikipedia Indonesia. Tahun 2018 menerbitkan buku essay budaya berjudul 'Togog' untuk Perpustakaan Fakultas. Tahun 2019 magang sebagai arsiparis dan preservator di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Tahun 2020 aktif menulis puisi dan mengikuti berbagai macam lomba menulis dan pementasan puisi. Tahun 2021 bersama rekan sesama kampus mendirikan Toko Buku bernama @ekalaya.books dan aktif sebagai editor . Tahun 2022 menjadi co-kurator Pameran Seni Rupa Wet Is My Friend oleh Grup Sak Stel Sak Karakter Malang di JNM Bloc Jogjakarta. Pernah aktif berkegiatan volunteer di beberapa kegiatan literasi, lokakarya dan program sosial bersama @patjarmerah, @outoftheboox, @kolektifupcycle dan @kitabisa. Sekarang sedang fokus membangun website toko buku di https://ekalaya.cloud

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menanti Inovasi IndiHome-Telkomsel terhadap Inklusi Digital Indonesia

2 Mei 2023   19:21 Diperbarui: 2 Mei 2023   19:27 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.telkom.co.id

Industri layanan internet / internet provider di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan semakin pesatnya digitalisasi di berbagai sektor. IndiHome sebagai salah satu pelaku utama dalam industri ini menawarkan berbagai paket internet untuk kebutuhan masyarakat.

Merger yang dilakukan PT Telkom Indonesia dengan Telkomsel awal tahun lalu merupakan langkah jitu perkawinan antara layanan fixed broadband dengan mobile broadband.  Menggabungkan kedua 

layanan ini dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menggunakan internet. Pengguna dapat beralih antara layanan kabel IndiHome dengan layanan seluler Orbit milik Telkomsel sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. 

Mewujudkan Inklusi Digital Indonesia

Inklusi Digital merupakan cita-cita seluruh rakyat Indonesia dalam mewujudkan masyarakat di seluruh Indonesia untuk mendapatkan akses dan haknya dalam menikmati jaringan dan layanan internet yang dengan mudah dan bebas. 

Layanan internet harus mampu menjangkau segenap pelosok negeri dan mampu diakses semua kalangan. Salah satu syarat penting terwujudnya inklusi digital adalah adanya akses internet yang merata.

Infrastruktur digital yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia menjadi kendala bagi para internet provider untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Penelitian tentang ketidakmerataan akses internet di Indonesia telah dilakukan oleh berbagai lembaga dan institusi. Beberapa contoh penelitian yang relevan adalah sebagai berikut: 

  • Penelitian yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa ada ketimpangan akses internet di Indonesia. Daerah-daerah yang masih tertinggal dalam hal akses internet adalah Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tenggara.
  • Penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 37% dari total populasi Indonesia yang memiliki akses internet. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa akses internet di pedesaan masih sangat terbatas.
  • Penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya sekitar 20,6% dari total rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses internet. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa akses internet di wilayah perkotaan jauh lebih baik daripada di wilayah pedesaan.
  • Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Indonesia (LPPM UI) pada tahun 2019 menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam hal penggunaan internet antara generasi muda dan generasi tua di Indonesia. Generasi muda lebih cenderung menggunakan internet daripada generasi tua.
  • Survei dari Dapodik (Data Pokok Pendidikan Kemendikbud) pada tahun 2020 menyebutkan sebanyak 12 ribu sekolah belum memiliki akses internet dan sebanyak 48 ribu satuan pendidikan punya problem jaringan yang buruk. Kebanyakan sekolah tersebut berada di daerah rural 3T (terluar, tertinggal dan terdepan).

Dari penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa masih terdapat ketidakmerataan akses internet di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil dan pedesaan.  

Hingga penghujung tahun 2022, IndiHome melalui PalapaRing KomInfo telah menjangkau 499 dari 514 kota/kabupaten. Secara nasional layanan IndiHome telah mencapai 97 persen. 

Sementara Telkomsel dengan base station receivernya hingga tahun 2022 telah mencoverage sebanyak 230 menara BTS, terbanyak dibandingkan operator lain. Namun apa cukup hanya menjangkau saja? Tentu faktor nomor dua adalah harga. Daya beli masyarakat Indonesia terhadap Internet terbilang masih minim. Ini adalah pekerjaan rumah para internet provider. IndiHome harus berinovasi menciptakan paket bundling yang terjangkau konsumen. 

Mencari Solusi Internet Murah

Kita tentu ingat dengan raksasa Silicon Valley Google, Google sempat meluncurkan proyek "Project Loon" di Indonesia pada tahun 2015 untuk menyediakan akses internet di daerah terpencil menggunakan balon udara. Proyek ini dilakukan bekerja sama dengan operator telekomunikasi di Indonesia.

Project Loon menggunakan balon udara yang dilengkapi dengan perangkat internet dan ditempatkan di ketinggian 20 km di atas permukaan bumi. Balon tersebut bergerak mengikuti arus angin dan dapat memberikan jangkauan internet hingga sekitar 40 km di bawahnya. Pengguna di daerah terpencil dapat mengakses internet menggunakan perangkat seperti smartphone atau komputer yang dilengkapi dengan perangkat penerima sinyal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun