Mohon tunggu...
Kyai Matdon
Kyai Matdon Mohon Tunggu... -

Rois 'Am Majelis Sastra Bandung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dialog Pohon

5 September 2014   14:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:33 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Ah aku mah da apa atuh..sumerah diri weh, bade dikitu dikieu ge, najan nyeri awak" ujar Pohon di Jl.Jenderal Sudirman Bandung, ketika menemukan dirinya memakai rok warna biru kuning hijau, yang ditempe pada tubuhnya dengan cara dipaku.

"Demi menyenangkan siapa yah kita ini?" tanya pohon yang lain di Jl. Pagarsih.

"padahal kita mah telanjang juga da nggak seksi yah, tidak akan ada yang bilang porno aksi, tidak terkena hukum syar'i" jawab pohon lain yang ada di ujung jalan pasteur.

"Ini demi Bandung juara hey, demi mewujudkan cita cita bersama rakyat kota Bandung, biarlah kita dibeungkeut kaen dan dipaku, yang penting Bandung juara!" teriak sejumlah pohon, seperti orasi berjamaah.

Pohon-pohon saling berpandangan, mereka tersenyum ramah, dari sela sela daun ada air menetes. entah air mata, entah apa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun