Memasuki gempuran era yang serba modern membuat nilai-nilai akhlak semakin penting untuk dipegang dan dijaga di dalam diri setiap manusia. Tujuan akhlak adalah untuk membentuk manusia yang memiliki sifat-sifat terpuji yang mencerminkan sifat-sifat Allah SWT. Manusia yang berakhlak baik akan mendapatkan ridha Allah, rahmat-Nya, dan surga-Nya. Selain itu, akhlak juga bertujuan untuk menjaga hubungan baik antara manusia dengan sesamanya, dengan alam semesta, dan dengan dirinya sendiri.
Dalam menciptakan manusia yang mempunyai akhlak, maka dibutuhkan aqidah. Aqidah adalah ajaran Islam yang berkaitan dengan keyakinan, aqidah menjadi penting dalam kehidupan seorang Muslim. Aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata 'aqada, yang artinya ikatan. Secara terminologis, aqidah adalah kepercayaan yang dipegang oleh orang-orang beriman. Dapat disimpulkan aqidah Islam adalah keimanan yang teguh dan konsisten, yakin kepada Allah, percaya kepada para malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir, takdir baik dan buruk, serta beriman kepada segala sesuatu yang beriman.
Ajaran Islam terbagi menjadi dua bagian, yaitu keyakinan dan perbuatan. Keyakinan disebut aqidah, sedangkan perbuatan disebut akhlak, yang terbagi menjadi akhlak terhadap Allah, terhadap manusia, dan terhadap alam. Aqidah merupakan pedoman bagi orang beriman untuk meyakini bahwa Allah satu-satunya Tuhan yang menciptakan manusia. Hubungan aqidah dan akhlak adalah hubungan keyakinan dan perbuatan serta hubungan iman dan amal saleh.
TUJUAN DAN FUNGSI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK
Agar setiap muslim memiliki ilmu pengetahuan, penghayatan, dan keyakinan yang benar terhadap hal-hal yang patut diyakininya, sehingga dapat bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits.
Agar setiap muslim memiliki ilmu, penghayatan dan keinginan untuk mengamalkan akhlak yang baik dan berusaha semaksimal mungkin untuk meninggalkan akhlak yang buruk.
Ayat Al Qur'an yang menjelaskan fungsi dari Aqidah Akhlak yaitu:
Sebagai dasar bertingkah laku umat manusia, sebagaimana tercantum dalam Q.S. An Najm ayat ; 3-4:
"Dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (QS : An Najm, 3-4).
Membimbing seseorang dalam bertingkah laku, sebagaimana yang tercantum dalam QS : Al-Ah Zaab ayat ; 21:
"Hai orang-orang beriman, sungguh Rasulullah adalah teladan yang baik bagi kalian dalam setiap perkataan, perbuatan, dan tindak tanduknya. Maka wajib meneladaninya bagi orang yang beriman kepada Allah, yang mengharap pahala dari-Nya dan takut dari azab-Nya, serta memperbanyak zikir dengan lisan dan hatinya." Â (QS : Al-Ah Zaab, 21)