Perkembangan teknologi  di era sekarang sangatlah pesat, hal ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap kemajuan komunikasi terutama pada media sosial. Dengan adanya teknologi yang canggih ini, tidak hanya memberikan informasi secara cepat tetapi juga bermanfaat dalam penyebaran informasi mengenai budaya diseluruh dunia. Penyebaran informasi terhadap media sosial pada saat ini berkaitan dengan budaya popular atau budaya pop, budaya pop menurut sosiologis merupakan budaya yang sedang tren, serta banyak diminati. Biasanya kebudayaan popular biasa dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu seperti musik, film, fashion dan lain sebagainya.
Korea Selatan merupakan salah satu negara yang mempopulerkan budaya pop di Indonesia. Banyak Aktor, Aktris serta girl atau boy band Korea yang sudah menebarkan pesonanya terhadap remaja di Indonesia. Budaya K-Pop pun mejadi semakin dikenal oleh remaja di Indonesia, K-Pop merupakan kepanjangan dari Korean pop atau pop musik Korea Selatan. Berbagai macam produk budaya Korea mulai dari fashion, drama film, musik, dan gaya hidup produk-produk industri mulai mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan berkembangnya budaya Korea yang begitu pesat di Indonesia menghasilkan sebuah fenomena demam Korean Wave.
Adanya kolaborasi Mcdonald's dengan salah satu boyband Korea yang saat ini sedang naik daun yaitu BTS, dengan meluncurkan BTS Meal. Banyak penggemar di Indonesia yang rela menunggu makanan ini berjam-jam, maka dari itu saya tertarik untuk membahas masalah fenomena yang viral di media sosial dan menjadi trending topic di Twitter.
Peluncuran Mcdonald's dengan edisi BTS Meal pada tanggal 9 Juni kemarin menggemparkan seluruh penggemar BTS atau yang biasa disebut Army di Indonesia. Mcdonald's menerapkan sistem pemesanan makanan BTS Meal di Indonesia ini dengan sistem drive thru atau lewat aplikasi seperti GoFood dan GrabFood karena pembeli tetap harus mematuhi protokol dengan memakai masker dan jaga jarak. Sebenarnya menu BTS Meal ini isinya cuma nugget, kentang goreng, minuman soda dan ditambah dengan dua saus (dipping saus), saus pedas manis dan saus cajun khas Korea Selatan. Yang membuat produk ini special adalah dikemas dengan kemasan berwarna ungu dan ada logo BTS nya. Dengan adanya antusias para Army ini membuat Mcdonald's mengalami banyak orderan. Karena hanya bisa dipesan melalui drive thru serta aplikasi GoFood dan GrabFood hal ini membuat kemacetan serta antrian yang sangat panjang di gerai Mcdonald's dan rata-rata yang mengantri adalah ojol (ojek online). Fenomena ini tidak hanya terjadi di satu kota saja, tetapi di seluruh kota yang ada gerai Mcdonald's di Indonesia. Ada beberapa satpol PP yang melakukan penutupan pada gerai Mcdonald's karena banyaknya antrian, ini juga membuat semua orang yang ada disitu jadi berkerumunan dan ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan serta membuat kemacetan. Penutupan terhadap gerai Mcdonald's tidak hanya di Jakarta saja tetapi juga di kota Tangerang, Yogyakarta, Bandung, Bali dan Depok karena menimbulkan kerumunan maka dari itu gerai tersebut ditutup. Walaupun sempat ada gerai yang ditutup tetapi besoknya masih bisa memesan menu BTS Meal tersebut, karena pruduk ini tidak hanya dijual pada satu hari saja, menurut saya wajar kalau gerai Mcdonald's membludak karena pada hari pertama itu semua orang pada antusias apalagi Army. Banyak para Army yang memberi makanan dan minuman terhadap ojol atau ojek online karena mereka rela mengantri untuk mendapatkan BTS Meal, ada juga yang memberi tips lebih untuk ojol mulai dari Rp50 ribu hingga ratusan ribu. Saya melihat sebuah tweet di Twitter ada banyak sekali Army yang baik hati dengan memberi makanan, uang tips serta ada yang memberi sembako berupa beras.
Tidak hanya itu, para Army di Indonesia juga berdonasi untuk para ojol atau ojek online yang membeli dan mengantarkan BTS Meal. Total donasi yang terkumpul mencapai Rp235 juta dalam waktu dua hari saja. BTS Meal menjadi incaran oleh Army di Indonesia karena menurut salah satu penggemar BTS berkata bahwa dengan adanya BTS Meal ini bisa mendekatkan serta kerinduan mereka terhadap idolnya dimasa pandemic seperti sekarang. Mereka juga merasa didatangi oleh BTS dengan adanya BTS Meal, dan akan merasa sedih jika tidak mendapatkan makanan ini. Pengamat social vokasi Universitas Indonesia, Devi Rahmawati menyebut bahwa terdapat tiga aspek dalam fenomena BTS Meal yaitu antrian panjang, obsesi akan produk dan apresiasi para fans terhadap ojek online. Fenomena antrian panjang ketika suatu produk budaya diincar oleh penggemarnya, menjadi menarik ketika terjadi dimasa pandemic sehingga seharusnya sudah diantisipasi apalagi para Army di Indonesia sangatlah banyak. Melonjaknya pesanan hingga harga terhadap BTS Meal tak lepas dari rasa obsesi para penggemar terhadap produk yang menjadi perpanjangan tangan dari idolanya.
Menurut saya pribadi, dengan adanya fenomena BTS Meal di Indonesia ini bisa membantu perekonomian terhadap para ojol atau ojek online serta karyawan Mcdonald's, apalagi dimasa pandemic seperti sekarang banyak orang yang mengalami kesulitan dalam ekonominya. Para fans BTS juga sangat baik hati mereka memberikan makanan minuman, uang tips serta donasi terhadap para ojol atau ojek online yang sudah rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan makanan ini. Hal ini merupakan bentuk apresiasi para Army untuk para ojol, dan bentuk dari rasa terima kasih para Army terhadap para ojol sangatlah besar karena mereka tidak hanya memberi ucapan terima kasih ketika pesanan mereka sudah sampai tetapi mereka juga memberi uang tips dan sebagainya. Hasil donasi yang mereka kumpulkan juga banyak, dan ini cuma membutuhkan waktu dua hari saja, walaupun fans K-pop memiliki obsesi yang tinggi terhadap idolnya mereka sering membantu masyarakat di Indonesia dengan berdonasi dan nantinya uang yang sudah terkumpul akan dibagikan ke orang yang membutuhkan. Dengan adanya fenomena ini akan menjadi kenangan dimasa mendatang karena BTS Meal dikeluarkan secara terbatas dan hanya diproduksi dalam satu bulan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H