Banyuwangi - Jungle Track (Lintas hutan) yang dihelat Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti Tingkat Ranting Banyuwangi yang berpangkalan di Perhutani KPH Banyuwangi Utara diikuti sebanyak 80 Pramuka Penegak dan Pandega se-Banyuwangi dimulai dari Kampus Akademi kelautan Banyuwangi, Minggu (20/1/2019). Acara diawali pengarahan dari Geri Damayanto, Pembantu Direktur III bidang Ketarunaan Akademi Kelautan Banyuwangi (Akaba).
"Kelestarian alam ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Saya titip ke adik-adik Pramuka ikut serta menjaga lingkungan, salah satunya dengan tidak menambah sampah selama perjalanan tak terkecuali sobekan bungkus permen. Saya yakin, jalur yang dilewati nanti akan menguji ketahanan mental dan fisik," pesan Geri dalam upacara pembukaan Jungle Track. Â
Â
Ferry Bisma, Ketua Dewan Saka Wanabakti Tingkat Ranting Banyuwangi saat ditemui Lensa Karana mengatakan, Jungle Track bertujuan meningkatkan rasa syukur atas ciptaan Tuhan dan meningkatkan kemampuan keterampilan pendakian, membina kebugaran fisik dan mental, emosional, sosial. Selain itu, peserta mendapatkan kegembiraan dan serta mengenal lingkungan atau alam sekitar lebih dekat dan meningkatkan kerjasama kelompok.
"Hal yang menarik di kegiatan ini ialah pengenalan sekaligus penempuhan Syarat Kecakapan Khusus Pengukuran Kayu untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). TKK adalah tanda yang menunjukan kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan seorang Pramuka di bidang tertentu," imbuhnya.
Kegiatan diawali registrasi (daftar ulang) peserta. Setelah itu, peserta dibagi dalam enam kelompok, per kelompok dicampur dari berbagai pangkalan gugusdepan maupun saka. Lalu perjalanan mulai melewati perumahan penduduk di sekitar Akaba. Di ujung rumah penduduk, jalur tanjakan menyambut peserta. Setelah di atas, peserta disuguhi pemandangan hijaunya hutan di sebalah barat dan di sebelah timur tampak dari atas pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Peserta mulai menjelajahi hutan menuju air terjun Selogiri hingga pukul 14.00 WIB. Selama perjalanan, terkadang peserta dipaksa merunduk karena jalur yang mulai tertutupi ranting pohon. Jalur perjalanan juga menemui pohon besar yang tumbang hingga membuat peserta harus melalui halang rintang alami. Di tujuan perjalanan, kelelahan peserta dihapus oleh indahnya Air Terjun Selogiri. Kemudian, peserta menuju Asrama Polisi Hutan Mobil KPH Banyuwangi Utara untuk mengikuti pencapaian TKK Pengukuran Kayu. Â
Menurut Fila, salah satu peserta dari Tegaldlimo mengatakan, kegiatan ini sangat asyik dan menarik walaupun sedikit ada rintangan.
"Rintangan yang kami hadapi itu seperti salah jalur. Seharusnya kami ambil jalur kiri, kami malah ambil jalur kanan sehingga yang seharusnya jalan itu ada ternyata ditutupi semak belukar. Namun itulah yang menghidupkan kegiatan jungle track ini. Hal yang paling asyik yaitu pemandangan indah yang dapat kami lihat di sepanjang perjalanan, yang awalnya merasa perjalanan ini berat, setelah melihat alam yang indah rasa berat dan capek itupun hilang," kata Fila.
Â
Dimas, personil Batalyon Taruna Akaba yang mendampingi para peserta, mengucapkan terimakasih atas partisipasi teman-teman dari Pramuka Banyuwangi yang telah mencoba rute pembaretan tahunan Taruna Akaba.
"Saya senang bisa mendampingi dan bergabung bersama teman-teman Pramuka Saka Wanabakti Banyuwangi. Saya harap hubungan kerjasama kita ini tidak hanya berakhir sampai sini saja melainkan bisa terus berlanjut di kegiatan selanjutnya," pungkasnya.
Penulis   : Angelo Gladico Rio Marselino
Editor    : Mohamad Arif Fajartono
Publisher : Rofiudin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H