"Saya berharap Pimpinan Saka Wanabakti Tingkat Daerah Jawa Timur dapat memfasilitasi pengadaan TKK tersebut, karena gambar TKK Saka Wanabakti itu gambarnya sangat detail, sehingga jika dibordir hasilnya kasar. Seharusnya TKK Saka Wanabakti itu dibordir woven yang hasilnya halus, itu adanya di Surabaya atau kota besar," paparnya.
Ditanya perbedaan persepsi perihal seragam pramuka saka dan seragam pramuka gugusdepan dibedakan, Arif menilai tidak perlu membeli dua seragam, cukup satu saja untuk semua.
"Seperti kita ketahui, syarat masuk saka itu minimal penegak bantara, maka tidak masuk akal kalau dipisahkan antara seragam gudep dan saka. Begini ya, untuk ikut even nasional saja disyaratkan memiliki minimal memiliki lima kecakapan khusus yang dari gugusdepan ditambah lima TKK satuan karya. Nah, kalau dipisah seragamnya, bagaimana cara pakainya," jelas Arif.
Dia juga menyampaikan kelemahan, belum terbentuknya Pimpinan Saka Wanabakti Tingkat Cabang Banyuwangi, akibatnya tidak ada yang mengelola koordinasi atau pertemuan pamong saka di tingkat cabang.
"Minimal dibuat pertemuan pertiga bulan sekali atau persatu semester yang diadakan Pinsaka Tingkat Cabang. Selain itu, Pinsaka Wanabakti Tingkat Cabang juga perlu bekerja sama dengan Pusdiklatcab untuk menyelenggarakan kursus pamong saka," ungkap Arif.
Saka Wanabakti Tingkat Ranting Banyuwangi memilih tidak menggunakan sistem pendidikan semi militer karena saka berperan memberikan keterampilan, bukan mencetak tentara. "Pramuka dan tentara itu seragamnya memang mirip, namun tugasnya berbeda. Tentara memang harus keras karena selalu siap sedia untuk bertempur dan melumpuhkan lawan, sedangkan satuan karya bertugas memberikan keterampilan hidup dalam bidang kehutanan," ujarnya.
Arif mengatakan, tradisi sebelum dilantik sebagai anggota saka wanabakti adalah terlebih dahulu menempuh kecakapan khusus kehutanan umum. Setelah dievaluasi dan dianggap layak maka yang bersangkutan bisa bergabung sebagai anggota saka wanabakti.
"Saya berharap, Saka Wanabakti yang memasuki usia tiga dasawarsa lebih ini semoga semakin matang, semakin giat membina generasi muda dalam bidang kehutanan," pungkasnya.
Penulis: Fery Bisma Pramudita
Editor: Rofiudin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H