Mohon tunggu...
Lensa Karana Media
Lensa Karana Media Mohon Tunggu... Penulis - Media komunikasi Pramuka Banyuwangi

Akun official Lensa Karana Media untuk semua informasi tentang Pramuka Banyuwangi dan Nasional serta informasi positif lainnya, info Update liputan kontak 085236662268

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kwarcab Mendengar, Budaya Partisipatif Pembinaan Gudep Unggul Pramuka Banyuwangi

19 Juli 2018   18:22 Diperbarui: 19 Juli 2018   18:13 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kwarcab Banyuwangi Mendengar, Budaya Partisipatif Pembinaan Gudep Unggul Pramuka

BANYUWANGI, LENSAKARANA.com -- Kwartir Cabang Banyuwangi menggelar forum curah gagasan bagi pembina yang berpartisipasi dalam lomba gugus depan unggul tingkat cabang bertempat di SD Negeri Penganjuran 4, Rabu (18/7/2018).

Acara dipandu Nurhamim, Ketua Tim Pengembangan Gudep Unggul Kwarcab Banyuwangi memberi kesempatan bagi peserta forum diskusi uuntuk menciptakan iklim organisasi yang baik, melalui saran, masukan, maupun kritik.

"Pada forum ini, tim Kwarcab Banyuwangi memberikan kebebasan bagi pembina-pembina untuk memberikan saran dan pemikiran agar dapat dijadikan bahan evaluasi bagi kwarcab. Forum ini saya batasi maksimal 25 menit," tegas Hamim.

Para pembina sangat antusias dalam memberikan saran dan pendapatnya. Beberapa poin yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi, antara lain yaitu perlu latihan gabungan, informasi prosedur mendapatkan nomor gudep, portofolio diharapkan lebih rinci, perlunya pembinaan berkala tentang administrasi gudep, penguatan pembina secara berkala, pemberdayaan majelis pembibing, penguatan pembina, pendanaan kemitraan, serta sosialisasi tentang kartu tanda anggota yang terintegrasi SIPA (Sistem Informasi Pengelolaan Anggota).

Rofiudin, salah satu anggota Tim Pengembangan Gudep Unggul menjelaskan, hasil diskusi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Kwarcab Banyuwangi.

"Yang namanya evaluasi itu dilakukan setelah dilaksanakan sebuah kegiatan, dan evaluasi akan menghasilkan data, dari data ini kita bisa tahu kelemahan dan kekurangan, dan ini akan menjadi data awal bagi Kwarcab Banyuwangi untuk pembenahan sekaligus pembinaan," ungkap Rofi.

Dia menambahkan, Kwarcab Banyuwangi akan melaksanakan kegiatan serupa secara berjenjang mulai di tingkat ranting, setelah itu ke tingkat cabang dan dilanjutkan ke tingkat daerah. Apabila di tingkat daerah lolos akan di adu lagi ke tingkat nasional," imbuh Rofi.

Menurut salah satu pembina dari SD Negeri 2 Tampo, Baroroh mengatakan, Kwarcab Banyuwangi perlu segera mengadakan pembinaan kepada gudep-gudep dan pembinanya.

"Pembinaan menyeluruh mulai administrasi, pembinanya juga perlu dibina. Karena dilihat kebawah itu pramukanya sendiri kurang greget, meskipun sudah direvitalisasi dan pramuka juga sudah menjadi ekstrakurikuler wajib. Seharusnya didukung oleh semua guru, tapi nyatanya, karena pembinaannya kurang dan penguatannya kurang terhadap pembina, sehingga banyak guru yang belum mengerti tentang pramuka. Maka dari itu diperlukan pembinaan secara berkala," tutup Baroroh.

Penulis : Angelo Gladicho

Editor: Mohamad Arif Fajartono

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun