Malam semakin larut saja
Sangatlah sulit pejamkan mata
Rasa dingin menusuk dada
Sunyinya malam makin terasa
Dalam diam bathinku meraba
Akan indahnya puisi yang kubaca
Barisan kata penuh makna
Rasa hati yang di rasa
Aku hanya bisa berkata
Kawan mulutmu kenapa
Apa yang kau rasa
Jangan diam segeralah berkata
Tak elok mulut terkunci
Dalam hati pasti ada rasa benci
Hapuskan kata mencaci
Jangan hanya di bulan suci
Jangan risau akan kuatnya mentari
Sang bayu juga pelahan tak kan berhenti
Cairkan suasana kebekuan hati
Desirankan angin sepanjang hari
Janganlah seperti batu karang
Angkuh akan ombak yang menyerang
Jadilah batu di pancuran pematang
Menjadi berlubang oleh tetesan air yang datang
Diam takkan menjadi kata
Bikin hati sulit tertata
Sudahilah puasa kata
Senyummu akan jadi cerita
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI