Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Terakhir Penderitaan

17 Februari 2021   01:38 Diperbarui: 17 Februari 2021   01:46 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasa resah melanda di tengah malam
Sementara di luaran rintik hujan hadir perlahan
Rasa dingin menulusup hingga ke relung hati
Getar langit bersahutan oleh gemuruh dalam kegelapan

Rasa sakit kepala sebelah menyakitkan
Berisik suara tetesan air hujan pada atap seng
Menambah sakit seisi kepala
Ingin rasanya pagi segera tiba

Katanya usai Imlek hujan takkan ada
Nyatanya hujan tetap datang seperti biasa
Entah doa siapa yang dikabulkan
Nyatanya banjir selalu dimana-mana

Tak elok juga saling menyalahkan
Tak baik pula bila dirasakan
Baiknya terima dengan penuh berkah
Simpan saja dalam dada penuh keikhlasan

Malam terakhir bukan usai penderitaan
Malam di mana esok pulang dari perawatan
Berkumpul kembali bersama handai taulan
Bercengkrama walau dalam kesakitan

Terima kasih sahabat dan rekan
Telah bantu kami penuh keikhlasan
Telah memanusiakan kami laksana manusia
Tuhan catatlah segala amal ibadah kawan semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun