Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Setop, Menguntai Kata

5 Januari 2020   01:43 Diperbarui: 5 Januari 2020   02:09 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kabar duka penjuru nusantara
Menghias lirih dalam derita
Terkemas dalam warta
Getarkan hati nan lara

Hujan datang penuh murka
Mengalir ganas tak disangka
Menerjang segala yang ada
Merendam segala petaka

Isak jerit di mana-mana
Tangan melambai iba
Dalam benak kian terasa
Entah ini salah siapa

Sadarlah dengan segala irama
Suka duka resahkan jiwa
Hidup tak lagi tertata
Hingga berujung bencana

Sadarlah akan sebuah petaka
Akan datang tanpa pariwara
Manusia hanya berencana
Allah jua Yang Maha Kuasa

Indahnya kata bukan saatnya
Merangkai iba tiada guna
Saatnya hati tuk terbuka
Berbuat cepat kurangi derita

Berhentilah beretorika
Agar petaka takkan lagi tiba
Alam kan tersenyum bahagia
Manakalah selalu menjaganya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun