Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pandanganmu

21 April 2019   03:35 Diperbarui: 21 April 2019   03:45 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh indah bola matamu
Saat sejurus lirik menatapku
Laksana tak pernah lelah menatapku
Luluh lantah dalam pandanganmu

Sungguh indah pesona hatimu
Menyimpan erat tak meragu
Pelipur luka dalam semu
Pandanganmu menyakinkan hatiku

Jagalah hatiku pada jarimu
Tak seuntai pun ku meragu
Pada pohon terukir rindu
Pada jari pengingatmu

Riak gelombang tertatap bersamamu
Nyala api cemburu membakar tubuhku
Kini semua telah berlalu
Menggengam erat beratnya rindu

Aku pun takkan lelah memandangmu
Rasa cemberu nan membelenggu
Telah hangus di telan waktu
Kini hanya sisakan seonggok debu
Nan selalu ku tatap saat hati ini merindu

Wanagati, 21042019 (03.34)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun