Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selalu Ada Senyum

6 Januari 2019   22:42 Diperbarui: 6 Januari 2019   22:54 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin hari minggu ini merupakan hari tersial bagiku, namun juga bikin ketawa tiada henti sampai-sampai pipiku serasa sakit.
Pasalnya ada dua kejadian yang tak terduga yang menyesakkan dada sekaligus juga bikin geleng-geleng kepala.

Kejadian pertama, saat di perintahkan bossku yang juga Pimpinan Daerah, untuk membawakan mobil pribadinya ke tempat cucian mobil langganannya, sementara saya sendiri saat di perintah itu sedang posisi libur dan ikut olah raga senam di area Car Free Day, makanya hanya berpakaian celana pendek, kaos dan sepatu olahraga plus topi saja. Karena yang merintahkan Boss ke satu dengan alasan besok senen mau di bawah ke luar kota, maka mau tidak mau, area CFD, di tinggalkan dan bergegas ke rumah dinasnya.

Setelah ngobrol-ngobrol sebentar, langsung tancap gas menuju tempat cucian mobil langganannya, namun walau sudah pukul 08.30 WIB, nampaknya tempat cucian mobil tersebut tutup, karena hari libur, akhirnya putar-putar keliling kota, dapatlah tempat pencucian mobil itu.
Nampak ada dua mobil dan beberapa motor sedang di cuci di dalamnya, sehingga dengan sabar saya menunggu giliran sesuai kedatangan sambil nikmati kopi hitam dan roti goreng dari kantin sebelah cucian mobil tersebut.

Namun sampai kopi segelas habis, dan rokok habis tiga batang, mobil yang saya bawa tak kunjung di cuci, padahal sudah tidak ada mobil dan hanya ada motor dua, akhirnya sedikit bertanya kepada yang nyuci, " Mas, kapan giliran mobil saya ? Tanyaku santai.

"Ini mobil bapak ? Jawabnya. " Iya ini mobil yang saya bawa" jawabku dengan penuh nada heran. " ya sudah, bentar pak, selesaikan dulu motor" kata petugas cuci motor itu. Padahal tadi saya lihat yang nyuci mobil dengan yang nyuci motor orangnya berbeda, entah pada kemana ini petugas, koq pada hilang, gumamku dalam hati.

20 menit telah berlalu, saya pun kembali menanyakan, namun bukan kepada petugas tetapi kepada ibu-ibu yang di belakang meja kasir, sepertinya pemiliknya, karena busana muslimnya rapat banget dan bercadar, "Assalammualaikum umi, maaf ijin bertanya kalau mobil ini kapan mulai di cucinya, tanyaku dengan sopan dan penuh hormat. "Waalaikummusallamsebentar lagi pak, tunggu aja dulu" jawab wanita bercadar dan saya panggil umi itu.

Tak berapa lama, petugas cucian datang, namun sepertinya cuma keliling sambil perhatikan mobil dengan sesekali lihatin ke diri saya. Hemmm... Sepertinya ada yang aneh nih dengan sosok saya dan mobil yang saya bawa, hati kecilku mengerutu. Apa menurut mereka tidak pantas lihat saya bercelana pendek dengan membawa mobil pimpinan yang lagi IN di kalangan pejabat daerah, atau karena stiker di body mobil tersebut sebagian bergambar salah satu capres, penasaran saya pura-pura nanya berapa biaya cuci mobilnya, sambil lihat dalamnya ruangan kasir, alamaaakk... Ternyata banyak gambar capres yang berbeda dengan gambar capres di mobil yang saya bawa, akhirnya setelah selesai, saya bayar lebih sengaja, " umi, nti kembaliannya buat yang nyuci saja ya " kataku sedikit bercanda, dengan menyodorkan uang Rp. 100.000,- padahal cuci mobilnya hanya Rp. 40.000,-. Ibu-ibu yang saya panggil Umi itu bengong saja sambil mengiyakan dan bilang terima kasih.

Pikir setelah selesai nyuci mobil, selesai tinggal mengantarkan kembali ke rumah dinas, ternyata di jalan suruh mampir dulu beli sesuatu di Mall yang kebetulan berdekatan dengan tempat pencucian tadi, akhirnya masuklah ke parkiran khusus mobil, dan saya pun lanjutkan msuk ke mall mencari barang pesanan yang di maksud.

Kurang dari 30 menit, barang yang di cari ditemukan dan langsung ke kasir pembayaran, dan tak lama kemudian kembali ke parkiran mobil.
Namun saat menuju parkir, ada 5 anak muda-mudi kisaran umur 20 - 25 tahun, 3 cewek dan 2 cowok sedang foto-foto di depan mobil yang saya bawa, sembari bergaya layaknya model dan bergantian memotonya. Tiba-tiba salah satu cowok yang sedang di foto komentar kepada teman cowok yang sedang bertugas moto "broo, sebentar kasih lewat dulu buat si oom yang mau lewat" katanya. Si juru foto pun akhirnya jalanin perintah itu "Silakan oom kalau mau lewat c,.maaf jalanya terganggu" , akhirnya saya pun menjawab " tidak apa-apa mas, mbak, terusin saja foto-fotonya, kalau belum selesai sih".

"Bukan apa-apa oom, kalau oom masih berdiri di situ, kita-kita bisa gagal fokus dalam pemotretanya" kata si cowok yang pertama komen tersebut. Kemudian ada cewek yang mendekati seakan mau merayu agar saya meninggalkan parkiran dan tidak mengganggu konsentrasi mereka yang sedang di foto.

"oom, celananya pendekan.saja, habis belanja yaa, silakan oom lewat aja, tidak apa-apa koq," kata si cewek sedikit sok manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun