Saat senja tak tentu arah, hati pun kian gundah, hari-hari tak lagi sumringah, hanya rasa beban dalam dada
Sebaris ibu-ibu sedang berpesta, atas berkah dalam panen raya, berbaris terduduk dalam beranda, tersenyum manis penuh canda
Padi di sawah ditanam sengaja, penuh harap disetiap senja, dipelihara agar tak berhama, agar panen pun melimpah
Namun lihatlah di berandah, tak di tanam namun berpanen raya, mungkin pola saat mandi saja, tak teratur mengurus kepala
Hama di kepala berpesta pora, saling canda bersama keturunanya, ibu-ibu meringis dalam panen raya, ada rasa gotong royong di sana
Satu-persatu hama di musnah, di gigit dengan penuh manja, ada pula di musnah dengan sadisnya, padahal yang salah siapa?
Menanti senja di berandah, berbaris berpanen raya, tiap senja menjadi pemandangan berharga, mencari hama hingga adzan magrib tiba