Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Panen Raya di Beranda

9 Mei 2018   15:52 Diperbarui: 9 Mei 2018   15:53 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat senja tak tentu arah, hati pun kian gundah, hari-hari tak lagi sumringah, hanya rasa beban dalam dada

Sebaris ibu-ibu sedang berpesta, atas berkah dalam panen raya, berbaris terduduk dalam beranda, tersenyum manis penuh canda

Padi di sawah ditanam sengaja, penuh harap disetiap senja, dipelihara agar tak berhama, agar panen pun melimpah

Namun lihatlah di berandah, tak di tanam namun berpanen raya, mungkin pola saat mandi saja, tak teratur mengurus kepala

Hama di kepala berpesta pora, saling canda bersama keturunanya, ibu-ibu meringis dalam panen raya, ada rasa gotong royong di sana

Satu-persatu hama di musnah, di gigit dengan penuh manja, ada pula di musnah dengan sadisnya, padahal yang salah siapa?

Menanti senja di berandah, berbaris berpanen raya, tiap senja menjadi pemandangan berharga, mencari hama hingga adzan magrib tiba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun