Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kabut Malam

13 April 2018   00:22 Diperbarui: 13 April 2018   01:08 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pxhere.com

Mata ini terlalu sulit menatap kedepan, terhalang oleh kabut malam, samarkan mata bertatapan, hanya deru nafas berkejaran

Ingin ku robek gelapnya malam, ku terobos kabut jahanam, selusuri petak mencekam, keluar dari kabut malam temaram

Namun apalah daya, raga ini sulit berlaga, dua tongkat di tanganya, merengut kebebasannya

Mata nanar menatap kabut malam, saat peristiwa menimpah kakinya, semua mata hanya bisa memandanginya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun