Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mencari Puisi di Buku Opah Darto yang Hilang, DPR Bukan Taman Kanak-kanak

30 Maret 2018   09:37 Diperbarui: 30 Maret 2018   09:59 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya fikir, selagi libur panjang dan banyak waktu luang hingga minggu, tidaklah salah saya beres-beres rumah dengan segala apa yang ada di dalamnya, karena bak kapal pecah, semua tak tertata dan keluar dari tempatnya, di awali dari perlengkapan rumah tangga hingga perlengkapan sekolah, sampai juga beresin buku-buku di perpustakaan mini, yang berantakan dan tak tertata rapih, terpencar kesana-kemari, kebiasaan buruk rekan-rekan saat bertandang dan baca-baca buku, terkadang lupa menyimpan lagi di mana awal mengambilnya.

Lumayan juga buku yang saya koleksi dari muda hingga sekarang, baik hasil dari membeli karena bahan makalah maupun lainnya, banyak juga hasil pemberian orang lain, baik teman, maupun saat pejabat meluncurkan buku hasil tulisannya. Termasuk beberapa buku dari yang berkantor di senayan, seperti Mba Tjiptaning, Opah Sidarto Danusubroto dan masih ada beberapa buku kiriman dari yang lainnya.

Namun ada yang menarik dari sekian buku, terutama buku dari buah karya Sidarto Danusubroto yang pada saat itu duduk di DPR-RI, dalam bukunya yang berjudul " DPR Bukan Taman Kanak-Kanak " terbitan Verbun Publising, Jakarta, 2006, hampir-hampir di nyatakan hilang dari rak buku, terpantau hilang karena buku karya tulisan yang lainnya seperti "Dari Ajudan Sampai Wakil Rakyat, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 2003 dan Pergulatan Sebagai Wakil Rakyat, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 2003, masih ada di rak buku secara rapih dan menonjol karena rata-rata bukunya tebal jadi terlihat jelas saat mata memandangnya.

Jujur, hampir 3 bulanan mencari buku yang di editori Sudiman T. Tarigan itu, dimana dalam buku yang merupakan ungkapan hati dan refleksi pemikiran Sidarto Danusubroto yang di kemas dalam Bicara Stigma di Usia 70 tahun itu di bahas tuntas tentang Produktivitas Dewan Versus Kesenjangan Birokrasi, maka tak ayal di dalam buku tersembut terkumpul beberapa tulisan dari mulai menteri yang menjabat saat itu, seperti Dr. N. Hasaan Wirajuda, Dr. Sofyan A Djalil, SH, MA, MALD, Marsekal TNI Djoko Suyanto, serta banyak juga tulisan rekan-rekan di DPR-RI telah mewarnai buku setebal 457 halaman sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 70.

Merasa kehilangan itu bukan karena apa-apa, pada buku itu seingat saya ada 1 lembar di halaman depannya di tampilkan puisi motivasi yang di kutip dari prasasti di sebuah makam di Westminters Abbey, Inggris, 1100 M, karena menurut saya, puisi yang berjudul Hasrat Untuk Berubah itu tepat sekali di tampilkan di muka buku, sehingga ada nutrisi hati yang masuk dalam sanubari dan akal sehat pembaca, sebelum lebih jauh lagi membaca tulisan karyanya dan tulisan rekan-rekanya.

Lembar ini yang di cari di buku Opah Darto, ada puisi Hasrat untuk Berubah (doc. Foto pribadi)
Lembar ini yang di cari di buku Opah Darto, ada puisi Hasrat untuk Berubah (doc. Foto pribadi)
Tapi bersyukur, buku sudah di temukan di antara tumpukkan buku laporan dan makalah, mungkin kelalaian saya dan atau saat rekan bertandang lupa menyimpannya lagi. Buku kenangan dari beliau saat menjabat sebagai wakil rakyat yang setiap reses selalu bertemu dan berbagi cerita ini, masih terawat baik, semoga Opah Darto juga di berikan kesehatan dan kekuatan menjalani tugas-tugas kenegaraan sebagai Dewan Penasehat Presiden, dan semoga juga kalau buat buku kirim-kirim lagi ya Opah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun