Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibuku, Surgaku

23 Maret 2018   02:00 Diperbarui: 23 Maret 2018   02:12 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: jeparadise.co

Jika malam lelap dalam pembaringan,  tangan ibu tak mau diam,  bergerak ayunkan tangan, bersama kipas kesayangan

Nyaring suara nyamuk di telinga,  ibu pun tak terdiam,  kibaskan kipas nyamuk berterbangan, hingga pagi menjelang

Sinar mentari membawanya tak juga diam,  di mandikannya aku dengan air kehangatan,  di bersihkan penuh kasih sayang,  di berinya asupan susuan

Ibu,  selalu menjaga dan merawat hingga sekarang,  tak pernah menganggapnya hutang,  rasa sayang terpancar,  atas anak amanat Tuhan

Ibu,  teladan bagiku,  hingga saat usiaku mampu, tak pernah berfikir ragu,  karena selalu ada kata rindu

Ibu,  jalan surgaku,  kan ku balas merawat masa senjamu,  penuh kasih tanpa ragu,  seperti merawatku dulu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun