Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

HUT TNI: Bangkitkan Kembali Satuan Karya Pramuka

5 Oktober 2017   21:35 Diperbarui: 5 Oktober 2017   22:33 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi anggota Saka Wira Kartika Kodim 0614 doc. Pribadi

Sebelum menyampaikan beberapa harapan kepada TNI di hari ulan tahunnya yang ke-72 ini, sepatutnya saya pribadi dan keluarga mengucapkan " Dirgahyu TNI Ke- 72 -- Bersama Rakyat TNI Kuat ". Bicara harapan tentunya saya sebagai warga sipil sangat banyak yang akan di sampaikan dan di kemukakan secara kelembagaan, namun karena dalam keseharian saya berkawan dekat dengan beberapa anggota TNI baik Darat maupun Laut, sedikit banyak beberapa harapan sudah di sampaikan secara lisan, walau anggota tersebut bertugas di tingkatan Kodim dan Koramil.

Dari beberapa kegiatan yang sering dilaksanakan bersama para anggota TNI, sedikit banyak saya pribadi cukup mengenal lebih dekat apa itu TNI terutama Angkatan Darat dan Angkatan Laut, karena jujur saja sejak kecil saya paling takut dengan tentara, kilmaknya saat usia baru menginjak 11 tahun atau saat itu kelas V SD, pundak saya di pukul tentara gara-gara bersama teman-teman SD ngebandel menerobos pagar stadion Bima saat laga Persib yang notabene ada beberapa pemain Cirebonnya menjamu Persita Tanggerang yang saat itu juga Managernya orang Cirebon.

Terang saja dampak promo besar-besaran kedua kesebelasan untuk mendapatkan sporter di daerah, sampai juga di telinga saya yang masih ingusan dan biasa tak beralas kaki, tak mampu beli karcis masuk stadion, akhirnya memamfaatkan tubuh yang langsingnya menerobos pagar stadion, beberapa teman yang pendek-pendek selamat hingga masuk tribun, naas bagi saya, dengan tinggi badan saat SD saja sudah 165 cm, maka menjadi incaran tentara penjaga pintu, dan tak butuh waktu lama, tertangkaplah saya walau sempat nyelinap di antara barisan penonton yang sedang berdiri, maka tak ayal " buuk...buuk" suara rotan cetar membahana ke tubuh jangkung kurus itu, maka selanjutnya di usirlah saya keluar stadion dengan punggung memerah. 

Dari kejadian itu hingga masuk SMA rasa takut itu selalu ada, namun seiring waktu karena mengikuti kegiatan Kepramukaan dan sering juga pematerinya dari tentara yang kadang tegas dan kocak saat membawakan materi, sedikit demi sedikit rasa takut itu hilang dan berubah senang berkawan dengan anggota TNI.

Kini kedekatan itu semakin erat, berawal dari saya yang sacara kebetulan adalah masuk dalam jajaran Korp Pelatih Gerakan Pramuka, harus menjadi Pelatih Pendamping Pembina Penegak putra saat dilaksanakannya Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) awal tahun 2017, dimana ada dua orang prajurit TNI AD dengan pangkat Peltu dan Kopka, terlibat sebagai peserta KML, mewakili unsur Satuan Karya Pramuka (Saka) Wira Kartika Kodim 0614 Kota Cirebon.

Maka mau tidak mau unsur kedekatan harus di bangun bersama keduanya, maka pasca kursus saya bertiga sering berdiskusi bareng dan ngopi bareng hanya untuk membahas program kegiatan TNI Bersama Gerakan Pramuka, yaitu program kegiatan pembinaan generasi muda yang berjiwa patriot dan bela Negara dalam wadah Saka Wira Kartika.

Selama dalam perjalanan, upaya menguatkan Kependidikan Kepramukaan di pangkalan militer tidak selamanya berjalan mulus bak jalan tol yang baru di lapisi aspal, ada saja kendala yang di hadapinya baik itu proses procedural yang berlaku di kalangan militer, kendala personel instruktur, kendala sistem belajar peserta didik yang hampir sekarang berbasis Full Day ( 5 hari sekolah ), juga kendala yang cukup pelik terjadi dimana-mana adalah tentang anggaran biaya kegiatan Saka Wira Kartika, mungkin hampir semua daerah juga merasakan hal sama dan tidak bisa di pungkiri lagi.

Di hari ulang tahun yang ke- 72 tahun 2017 ini, dengan mengusung " Bersama Rakyat TNI Kuat " saya pribadi juga ingin menyampaikan slogan, bahwa anggota Gerakan Pramuka juga bagian dari rakyat, maka tak salah kalau secara internal pramuka suka berkata " Bersama TNI Pramuka Kuat ", kuat disini dalam arti kata, upaya sinergitas yang dibangun kedua organisasi berbasis militer dan kepanduan ini, untuk bersama menguatkan jiwa-jiwa tunas muda untuk di didik menjadi jiwa yang kokoh bela Negara dan bersemangat Pancasila.

Beberapa harapan kami selaku Penggiat Kepramukaan di daerah yang kecil panas dan di jalur pantura ini, adalah lebih pada upaya pengembangan dan peningkatan eksistensi Pendidikan Kepramukaan yang telah di buatkan wadahnya oleh para Panglima TNI terdahulu bekerja sama dengan Kwartir Nasional seperti di TNI AU ada wadah pembinaan generasi muda dalam pendidikan kepramukaan di bidang Kedirgantaraan yaitu Saka Dirgantara, di tubuh TNI AL, untuk lebih menanamkan cinta bahari dan kemaritiman pada generasi muda terbentuk Saka Bahari, di TNI AD, upaya penanaman bela Negara dan matra darat pada generasi muda dibentuklah Saka Wira Kartika, begitu juga di Polri, dalam rangka upaya pembekalan generasi muda untuk cinta dan tertib berlalu lintas dan kebimasan, maka dibentuklah Saka Bhayangkara.

Semua wadah di setiap lembaga sudah di siapkan dan sudah berjalan hampir disetiap pelosok negeri tercinta ini, Cuma persoalan yang mendasar sering terjadi, yang berimbas pada keberadaan satuan karya pramuka di lembaga-lembaga itu hanya sebatas papan namanya saja dan aka nada pada saat kegiatan seremonial belaka, sementara secara rutinitas untuk melakukan pembinaan hampir di pastikan senin -- kamis nafasnya, yang artinya kadang ada latihan tapi banyak juga tidak latihanya, sehingga lambat laun terkesan " Saka jalan di tempat " dan lambat laun " balik kanan bubar jalan ".

Agar satuan karya pramuka tidak terjadi seperti hal tersebut diatas, maka perlu pola pembinaan dan pembenahan dari dalam yang satu nafas dan satu gerak demi jalanya roda pembinaan di satuan karya pramuka, maka di mulai dari jajaran Majelis Pembimbing Saka (Mabisaka sebutan untuk para Komandan territorial dan satuan), Pimpinan Saka ( Pinsaka sebutan untuk Dandim dan Danramil sebagai tempat pembinaan utama generasi muda yang berasal dari gugus depan-gugus depan di wilayah kerjanya ), Pamong Saka (biasanya di jabat oleh Bintara yang di tunjuk komandan di tingkatanya, di sebut juga Pembina Saka), Instruktur Saka ( Bintara yang mempunyai keahlian tertentu yang mengajarkan dan melatih peserta didik berbagai ilmu dan kecakapan), untuk bersama-sama Kwartir Ranting, Kwartir Cabang, Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional sesuai porsi wilayahnya masing-masing saling bersinergi menyusun program dan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan. Selama ini yang sudah berjalan, lembaga terkait betul kadang menganggarkan walau sangat minim, tapi dengan keterbukaan dan kerjasama yang baik para Pimpinan Saka dan Pimpinan Kwartir, dipastikan setiap masalah akan dapat dipecahkan dengan baik, baik itu solusinya maupun pelaksanaannya, bukan saling mengandalkan dan menunggu bola di gawang, kalau ini terjadi maka dipastikan bola tetaplah di  gawang tidak ada yang menendang ketengah lapang apalagi sampai masuk ke gawang lawan, sudah pasti Satuan Karya Pramuka akan "Jalan ditempat, graaak"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun