Saat mata tak mau di pejamkan
Merah laksana biji saga
Perih teteskan air mata
Laksana batang pisang tertusuk panah
Segala rasa tumpah ruah dalam dada
Pikiran melayang entalah kemana
Siang teramat meradang
Malam jiwa menuntunnya bergadang
Sabtu ku bangun jam delapan
Sedari pagi banyaklah garapan
Di rumahku malam minggu penuh teman
Bergadang hingga terdengar suara adzan
Minggu pagi bergegas syawalan
Ke gunung jati laksanakan tahlilan
Agar hidup dalam ke tentraman
Dua puluh empat jam mata tak terpejam
Syawalan berakhir siang
Badan lemas kepala penuh bintang
Banyak hal harus ku pegang
Hingga malam gelap menjelang
Dua hari dua malam
Mataku tak tertidurkan
Banyaklah agenda harus di selesaikan
Rasakan hati penuh kenangan
Jiwanya melayang dalam angan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H