Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Gelap Lewati Lorong

1 Juli 2017   23:23 Diperbarui: 2 Juli 2017   01:35 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam kelam tanpa rembulan
Tanpa bintang maupun awan
Gelap mencekam rapuhnya badan
Selusuri lorong becek bau solokan

Tertatih berjalan perlahan
Masuki lorong sepi samping pertokoan
Nafas hidung sengaja ditahan
Tercium aneka aroma kotoran

Lorong yang harus dilewati
Jalan pintas namun penuh misteri
Siang pun tak ada yang berani
Dalam keterpaksaan akhirnya aku lewati

Gelapnya malam tanpa rembulan
Tikus-tikus kotor berlarian
Langkah kakipun sering bertabrakan
Lewati lorong dalam ketakutan

Di ujung lorong hatiku senang
Terlihat cahaya begitu terang
Percepat kaki kian menerjang
Memburu datangnya sinar benderang

 

Lorong Gang Asem, 1 Juli 2017  ( 21:30 WIB )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun