Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salahkah Ayam Berkokok Malam

30 Juni 2017   01:19 Diperbarui: 30 Juni 2017   02:10 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasa dingin merasuk kelambu
Menyingkap impian indah bersamu
Terbangun duduk seraya tersipu
Teringat mimpi serasa malu

Saat raga dalam ketermenungan
Kala waktu sepertiga malam
Duduk bersimpu dengan doa terpanjatkan
Sukmapun melayang dalam temaram

Dalam diam dan kepasrahan
Suara kokok ayam bersahutan
Kokok yang tak lazim di dengarkan
Menjadi tanda tanya dan tantangan

Orang tua dulu punya pandangan
Manakalah berkokok di sepertiga malam
Ada sesuatu terjadi pada anak perawan
Akupun bingung melawan pernyataan

Ku anggap ini misteri kelam
Cerita orang tua yang di kait-kaitkan
Belum tentu dalam penelusuran
Namun sudah menjadi cerita yang dalam

Wahai ayam jantan
Kenapa kau berkokok malam
Menbuat orang jadi penasaran
Kabari berita aib anak perawan

Andai saja berkokok pagi
Menyambut mentari dengan suara suci
Bangunkan pangeran dan permaisuri
Untuk bergegas sucikan diri

Suara merdumu sebagai tanda awali hari
Namun entahlah....
Kau berkokok di malam hari
Membuatku semakin tidak mengerti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun