Rasa dingin merasuk kelambu
Menyingkap impian indah bersamu
Terbangun duduk seraya tersipu
Teringat mimpi serasa malu
Saat raga dalam ketermenungan
Kala waktu sepertiga malam
Duduk bersimpu dengan doa terpanjatkan
Sukmapun melayang dalam temaram
Dalam diam dan kepasrahan
Suara kokok ayam bersahutan
Kokok yang tak lazim di dengarkan
Menjadi tanda tanya dan tantangan
Orang tua dulu punya pandangan
Manakalah berkokok di sepertiga malam
Ada sesuatu terjadi pada anak perawan
Akupun bingung melawan pernyataan
Ku anggap ini misteri kelam
Cerita orang tua yang di kait-kaitkan
Belum tentu dalam penelusuran
Namun sudah menjadi cerita yang dalam
Wahai ayam jantan
Kenapa kau berkokok malam
Menbuat orang jadi penasaran
Kabari berita aib anak perawan
Andai saja berkokok pagi
Menyambut mentari dengan suara suci
Bangunkan pangeran dan permaisuri
Untuk bergegas sucikan diri
Suara merdumu sebagai tanda awali hari
Namun entahlah....
Kau berkokok di malam hari
Membuatku semakin tidak mengerti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H