Bukanlah semilir angin yang kau sampaikan
Dan bukan angin topan yang ku berikan
Tapi pesan embun pagi Menyejukkan hati
Hingga bukan badai angin ribut yang terjadi
Bukan hujan yang kau berikan
Bukan dekapan yang persembahkan
Tapi badai guntur yang berkilatan
Dekap mu karena rasa takut akan petir yang menyambar
Bukan rembulan yang kau tampakkan
Bukan mentari yang kau tuduhkan
Namun awan kelabu yang panas
Menghalangi mentari tuk sinari bumi
Untukmu embun pagiku
Janganlah memancing dalam air keruh
Jangan kau percikan air yang kelam ke mukaku
Tapi usaplah aku dengan embun pagimu
Embun pagiku
Kuharap lupakan masa lalumu
Dijarimu ada logam perindu
Di dadaku sudah terukir.panjang namamu
Â
Alun-alun Kejaksan, 22 Juni 2017 (00:00 wib)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H