Mohon tunggu...
Muhammad Firdaus
Muhammad Firdaus Mohon Tunggu... -

blogger pemula dan penulis lepas waktu\r\nKunjungi blog saya di:\r\nhttp://www.kuyusku.com\r\nhttp://www.pstid.com\r\nhttp://technetsolutions.blogspot.com\r\nhttp://berasuransi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Karyawan Yang Baik

18 September 2011   16:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:51 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan ini saya genap ber-ulang tahun yang ke-17 tercatat sebagai karyawan. Dari tahun 1994 - 2011,  saya telah bekerja dibeberapa perusahaan nasional, campuran dan murni multi nasional. Dari perusahaan yang baru berdiri sampai dengan yang sudah sangat mapan. Dengan pengalaman selama itu saya mau sharing seperti apakah karyawan yang baik itu.

Saya pertama kali bekerja di salah satu restoran layanan cepat saji dibilangan Melawai Blok M Jakarta. Saya bekerja part timer sebagai seorang kitchen crew. Sebagai lulusan segar a.k.a fresh graduate :) saya seperti yang lainnya selalu haus akan hal - hal baru, karenanya saya ingin atau berkemauan belajar dan gila kerja untuk mendapatkan "ilmu baru" sedikit idealis - karena memang saya masih cengengesan saat itu, Kompetisi antar karyawan pada saat ini umumnya sangat rendah, kami sangat solid dan menjunjung tinggi kekeluargaan dengan baik, terlebih yang seangkatan.Ditempat saya bekerja ini sama menemukan seseorang yang sungguh menarik, yaitu manager store saya, ada 3 manager store yang ada saat itu, yang pertama adalah yg sudah cukup tua yang tingkah polahnya lebih mirip owner ketimbang seorang manajer store, yang kedua agak lebih muda, trendy dan cool - semuanya berjalan datar saja, masalah besar atau kecil disikapi dengan cara yang sama dan selesai begitu saja, terlihat sekali sebagai safe player dan yang terakhir adalah yang paling muda dan hanya terpaut 2 tahun diatas saya. Yang menarik dari manajer yang muda ini adalah ikut menjunjung tinggi kekeluargaan diantara kita, dekat dengan kami sebagai bawahannya dengan kemampuan interpersonal skill yang terbilang cukup lumayan, humoris dan tidak terlihat sebagai manajer kami. Tapi manajer saya ini dapat mendudukan masalah sebagai mana mestinya, jika ada masalah kecil dan kita bisa menyelesaikan sendiri maka kita diminta untuk menyelesaikan sendiri, jika masalah besar dan kita tidak bisa menyelesaikannya atau perlu otoritas yang lebih tinggi, dia akan bantu dengan senang hati. Kita diberi kesempatan untuk ber-improvisasi sendiri karena itu kreatifitas kita tumbuh dengan baik sepanjang masih dalam aturan yang ada. Dia mau mendengar keluhan kami secara pribadi dan memberikan solusi dan arahan yang sesuai untuk kami. Dan dapat mengatur shift kami dengan sangat mudah tanpa birokrasi yang berbelit untuk hal yang sederhana. Menurut saya dia adalah salah satu tipe karyawan yang baik dengan berjibun alasan yang saya sebutkan tadi.

Dikesempatan lain saya bekerja di perusahaan Consumer Goods terkenal di dunia. Agak ragu bergabung dengan perusahaan ini, karena sebagian besar terpaut umur cukup jauh dengan saya, mereka berpengalaman dengan bidang mereka masing - masing. Di perusahaan ini yang menurut saya menarik adalah rekan sekerja saya. Walaupun terpaut 4 tahun bekerja di perusahaan ini, teman saya tersebut sangat rendah hati, mau berbagi, mengarahkan saya sampai detail, tidak pernah memerintah saya selama menurutnya dia masih sanggup mengerjakannya, mau bekerjasama dengan baik secara profesional maupun personal, rajin dan suka membantu. Pekerjaan di departemen produksi ditempat saya bekerja ini adalah suatu departemen pendukung yang paling sibuk dan bekerja dalam tenggat waktu yang relatif sedikit terkadang deadline dihari yang sama dimana dibutuhkan kerjasama yang baik dan kemampuan menghadapi tekanan yang relatif tinggi. Dia mampu mengkondisikan keadaan seperti itu dengan baik. Menurut saya orang sepeti itu sudah sangat langka saat ini dimana lebih mengutamakan kepentingan pribadi, mendelegasikan pekerjaan kepada bagian lain yang terkadang bukan bagian dari porsi mereka, terlebih kepada mereka yang menganut kalau ada yang gampang kenapa harus dibuat susah dalam arti konotatif.

Kali ini saya bekerja diperusahaan finansial nasional terkemuka di Indonesia, menguasai market share lebih dari 70% selama kurang lebih 25 tahun, terdepan dikelasnya dan didalamnya terdapat sumber daya manusia terbaik dari akademisi nasional atau manca negara. Lulusan - lulusan terbaik ini diregenerasi tiap tahun yang dibentuk untuk memimpin posisi - posisi strategis. Disinilah terasa sumber daya manusia sebagai human capital, karyawan adalah aset berharga. Secara berkala atau insidensial, kami selalu diikutakan dalam pelatihan - pelatihan yang bergengsi dan sesuai dengan kebutuhan individual kami dalam mendukung kinerja, sehingga mampu memberikan kontribusi yang baik kepada perusahaan. Banyak karyawan di perusahaan ini yang di"bajak"  perusahaan - perusahaan pesaing. Ada beberapa teladan yang menarik di perusahaan ini karena disinilah saya bekerja cukup lama dan berpindah dari satu cabang ke cabang yang lain.Yang pertama adalah Kepala Departemen kami, dia selalu mendukung kami, tidak hanya meminta tapi dia juga dapat memberi apa yang menjadi keinginan kami, mampu mengevaluasi kerja kami secara berkala dan memberikan solusi untuk masalah - masalah yang kami hadapi, dia bisa disebut si cepat dan tepat sesuai dengan visi kami saat itu adalah Speed and Accuracy. Kami merasa sangat kehilangan induk pada saat dia dipindahkan ke divisi lainnya. Yang kedua adalah rekan saya, saya suka melihat semangat dan kemauannya. Dia ini memulai karir sebagai petugas keamanan kantor, dengan kemauan belajar yang tinggi dan semangat memperbaiki diri, dia menjadi karyawan yang sangat ringan tangan dan penuh dengan ide - ide yang berani, dengan mendapatkan kepercayaan lebih dari Kepala Cabang, akhirnya dia mendapat promosi untuk memegang bagian BPKB, dedikasi dan integritas yang ditunjukkannya mampu membawanya kepada kedudukan yang lebih baik dan akhirnya dipromosikan untuk bekerja penuh waktu di kantor pusat sebagai seorang tenaga spesialist sambil menyelesaikan gelar sarjana S1-nya. Sungguh suatu contoh yang sangat fantastis yang sering kita dapati dalam buku cerita teladan yang sering kita baca dibangku sekolah. Yang ketiga adalah Kepala Cabang saya, seorang yang ramah secara alami (bukan ramah yang munafik, sebagai suatu ritual atau dalam rangka menjalankan tuntutan kode etik belaka), agamis, sederhana, pendekatan individual yang baik dan mampu membawa team kami selalu menjadi juara dari waktu ke waktu. Kepala Cabang saya ini mampu me-maintain team-nya dengan baik, seperti waktu kerja yang proporsional, disiplin kerja (selalu datang dan pulang tepat waktu), menjalankan health and safety, life balance sehingga dalam waktu 2 tahun saya bekerja dengannya tidak satu orangpun ada karyawan yang mengundurkan diri, dengan prestasi - prestasi tersebut mampu membawanya dan beberapa orang - orang yang dibawahnya (termasuk saya) masuk dalam orang - orang yang mendapat kenaikan grade luar biasa. Salah satu teladan yang sangat baik untuk selalu dijadikan contoh. Darinya saya belajar open, simple dan integrated yang benar.

Masih ada beberapa perusahaan lagi dimana saya pernah bergabung didalamnya, namun secara garis besar kriteria yang ada tidak jauh berbeda dengan yang saya tulis diatas.

Dari pengalaman diatas ada beberapa persamaan yang sering muncul yang menurut saya adalah suatu yang wajib dimiliki oleh seorang karyawan yang baik, yaitu mampu bekerja sama dengan baik dengan rekan sekerja maupun bagian terkait lainnya, memiliki attitude yang baik yang secara tidak langsung akan mempengaruhi lingkungan kerja dimana mereka berada dan bekerja dengan semangat (etos kerja) dan profesionalitas yang terus semakin membaik. Optimisnya, semoga kita dapat memiliki semua yang terbaik dari apa - apa yang disebutkan diatas. Dan saat ini sudah waktu kita sebagai player ketimbang penonton, kapan kita bisa menjadi teladan bagi yang lainnya.

Salam Pekerja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun